Overcharging dapat merusak sel baterai, sehingga disarankan untuk menggunakan pengatur otomatis atau alarm.
Sistem pengisian yang baik sangat vital untuk menjaga daya tahan baterai. Periksa secara rutin regulator tegangan, stator, rotor, dan kabel pengisian.
Produsen motor listrik, Polytron, menyarankan untuk menghindari pengisian ulang baterai dalam kondisi sangat rendah (di bawah 20 persen) karena dapat merusak komponen dan mempengaruhi kinerja baterai.
Disarankan mengisi daya ketika baterai berada dalam posisi 25 persen hingga 80 persen untuk menjaga performa baterai tetap prima.
Sebagian besar motor listrik dilengkapi dengan mode ekonomi (eco) untuk meningkatkan efisiensi baterai.
Penggunaan mode ini disarankan saat berkendara dalam situasi lalu lintas yang tidak terlalu padat atau di jalan rata.
Selain itu, saat mengisi daya baterai, ikuti petunjuk pabrik dan gunakan peralatan pengisian yang sesuai. Hindari pengisian daya dalam suhu panas, dan pastikan untuk parkir di tempat yang tidak terlalu panas.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: viralnews.id
Artikel Terkait
Mobil Nasional i2C: SUV Listrik Indonesia Harga di Bawah 300 Juta?
Insentif PPnBM DTP 3% Dongkrak Penjualan Mobil Hybrid, Tembus 2.000 Unit/Bulan
Jas Hujan Setelan vs Ponco: Mana yang Lebih Aman & Anti Kecelakaan?
5 Mobil Listrik Terlaris 2025 di Indonesia, Brand China Kuasai Pasar