"Di bawah permainan itu juga menghasilkan kerusakan kecil sebagai akibat dari cengkeraman akar yang dangkal di permukaan."
"Di Indonesia jenis rumputnya adalah Zoysia dan lambat untuk pulih dan perhatian utama saya adalah bahwa faktor-faktor ini akan menghasilkan permukaan yang buruk di Stadion JIS," demikian pernyataan FIFA dalam surat yang ditandatangani FIFA Senior Pitch Manager, Alan Ferguson.
"Dalam skenario karpet, hal ini dapat membuat kita memiliki level mikro yang buruk dengan sangat cepat setelah hanya 2 atau 3 laga."
Sebagai solusi, FIFA memberi rekomendasi agar rumput JIS saat ini diangkat dan diganti dengan sistem penanaman konvensional yang sebelumnya sudah dilakukan Indonesia di beberapa stadion.
"Setelah dilepas, lapisan 5 cm dapat diganti dengan zona akar baru dan rumput baru dimasukkan. Setelah dipasang saya akan menjahit permukaannya menggunakan jarak konvensional sedalam 2 cm x 18 cm seperti yang sudah kami lakukan di Indonesia."
"Pergantian semacam itu harus dapat dilakukan dalam jangka waktu 8 hingga 10 minggu. Ini akan memberikan stabilitas permukaan yang sesuai yang mampu tahan ketika dimainkan dengan intensitas turnamen yang memungkinkan dua grup berlangsung di sana."
"Ruang lingkup terperinci dari pekerjaan ini dapat disediakan oleh konsultan lapangan yang disetujui FIFA dan kami siap mendukung proses ini dengan semua keahlian dan pengalaman yang diperoleh dalam kompetisi FIFA baru-baru ini di semua tingkatan."
Sumber: suara
Artikel Terkait
Hasil Liga Champions: Liverpool Kalahkan Real Madrid, PSG Takluk dari Bayern
Live Streaming Selangor FC vs Persib Bandung Malam Ini di Vision+: Jadwal dan Link
Rawinda Prajongjai: Karier Baru dari Atlet ke Pelatih Sukses Thailand
Timnas Amputasi Indonesia Berebut Tiket Piala Dunia 2026 di Piala Asia 2025 Jakarta