Hasil KTT APEC 2025: Fokus pada Energi & AI, Isu Ukraina Dihilangkan

- Sabtu, 01 November 2025 | 16:20 WIB
Hasil KTT APEC 2025: Fokus pada Energi & AI, Isu Ukraina Dihilangkan

Deklarasi Akhir KTT APEC 2025: Isu Ukraina Tak Masuk, Ini Hasil Substantifnya

Para pemimpin negara anggota Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) berhasil mencapai sejumlah kesepakatan substantif dalam KTT 2025 di Gyeongju, meski sempat mengalami perdebatan alot dalam penyusunan deklarasi akhir. Poin utama yang disepakati mencakup diversifikasi energi, pengakuan terhadap gas alam dan LNG, serta dorongan untuk meningkatkan kerja sama di bidang kecerdasan buatan (AI).

Perdebatan Isu Ukraina dan Finalisasi Deklarasi

Proses finalisasi deklarasi akhir KTT APEC 2025 sempat tertunda hingga Sabtu pagi waktu setempat karena adanya perbedaan pendapat. Presiden Korea Selatan, Lee Jae Myung, mengonfirmasi bahwa meski terjadi ketidaksepakatan dalam penyelarasan kata-kata, semua negara anggota akhirnya mencapai konsensus. Sumber dari Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan bahwa upaya beberapa negara untuk memasukkan isu konflik Ukraina ke dalam deklarasi akhir tidak berhasil.

Hasil Substantif KTT APEC 2025

Dokumen Deklarasi Gyeongju memuat beberapa poin kesepakatan penting. Para pemimpin APEC sepakat untuk mendiversifikasi sumber energi dan mengakui peran penting gas alam serta LNG dalam transisi energi. Mereka juga berkomitmen menciptakan kondisi untuk memastikan keamanan pasokan energi.

Di bidang teknologi, para pemimpin mengakui bahwa kecerdasan buatan sedang membentuk kembali ekonomi global dan mendesak peningkatan kerja sama di bidang ini. Isu demografi juga menjadi salah satu agenda pembahasan dalam pertemuan puncak tersebut.

Trend Penghapusan Isu Ukraina dalam KTT APEC

Berdasarkan dokumen yang beredar, konflik Ukraina memang tidak disebutkan dalam deklarasi akhir KTT APEC 2025. Pola ini konsisten dengan KTT APEC tahun sebelumnya di Lima, Peru dan San Francisco, AS pada 2023, yang juga tidak mencantumkan krisis Ukraina. Pengecualian terjadi pada KTT APEC 2022 di Bangkok, dimana isu Ukraina disebutkan, tepat pada tahun yang sama ketika Rusia memulai invasi.

Komentar