Purbaya Yudhi Sadewa: Target Ekonomi Indonesia Tumbuh 8% di Era Prabowo

Purbaya langsung merespons dengan balik mengingatkan bahwa pada waktu itu Desy terlihat tidak yakin dengan 'jurus ekonomi' yang ia miliki. "Waktu itu Ibu Desy enggak yakin dengan jurus ekonomi saya. Dia agak skeptis. Gimana caranya katanya? Iya. Saya buktikan, karena dalam waktu kurang dari 2 bulan, ekonomi sudah membalik arahnya. Sudah membaik arahnya," ujar Purbaya diselingi senyuman.

Analisis Purbaya atas Kondisi Ekonomi Sebelumnya

Ketika Desy meminta penjelasan mengenai kondisi ekonomi Indonesia saat ini dan skenario tanpa adanya gebrakan stimulus, Purbaya memberikan analisis yang tajam.

Ia mengaitkan demonstrasi besar-besaran yang terjadi pada akhir Agustus 2025 di berbagai kota dengan kondisi perekonomian. "Itu orang menariknya selalu ke politik, karena politiknya kacau dan lain-lain. Tapi kalau sebagai ekonom saya lihat itu semua triggernya dari kondisi ekonomi yang buruk terus-menerus," tegas Purbaya.

Purbaya menjelaskan bahwa di awal tahun hingga April 2025 sempat ada harapan karena adanya injeksi uang ke sistem. Namun, situasi berbalik pada bulan Mei, Juni, Juli, dan Agustus di mana pertumbuhan ekonomi hampir 0 persen.

"Artinya ekonominya dicekik, dan tahun lalu tahun 2024 juga sama, hampir sama rendah sekali, jadi ekonominya melambat secara signifikan. Dan pada suatu titik, ketika ekonomi susah terus, ya kan masyarakat ngerasa. Perutnya susah, cari makan susah, perutnya lapar, ya turunlah ke jalan," paparnya secara gamblang.

Menurutnya, ekonomi pada waktu itu sedang menuju kelambatan yang sangat signifikan. Purbaya kemudian menyimpulkan dengan pernyataan yang tegas: "Kalau kebijakannya enggak dirubah, yang pasti jatuhnya ekonomi. Kenapa? karena fiskal dan moneter dua-duanya membunuh perekonomian."