Cybersecurity Sebagai Investasi, Bukan Biaya
Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Perekonomian BSSN, Slamet Aji Pamungkas, menegaskan perlunya perubahan paradigma dalam keamanan siber nasional. "Kita perlu melihat cybersecurity sebagai sebuah investasi, bukan sekadar biaya," katanya. Menurutnya, keamanan siber harus diterapkan secara top down karena kegagalan manajemen akan berdampak ke seluruh organisasi.
Risiko Supply Chain dan Kolaborasi Industri
Mulianto, Regional Sales Manager IDN & PH SecurityScorecard, mengungkapkan fakta bahwa 52% pembobolan data dimulai dari penyalahgunaan kredensial supplier atau kontraktor. "Kita harus tahu siapa pihak ketiga kita, memonitor mereka secara kontinu, dan melakukan audit serta asesmen," tegasnya.
Richi Aktorian, Principal Cyber Security Grab Indonesia, menambahkan bahwa membangun keamanan digital bukan hanya soal sistem, tetapi soal ekosistem. Grab berinvestasi dalam cyber resilience framework, sistem deteksi dini ancaman, dan pelatihan keamanan bagi seluruh tim.
Melalui kolaborasi antara pelaku industri dan regulator dalam GRACS IPSS 2025, diharapkan pertahanan siber nasional Indonesia semakin kuat, mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan yang didukung oleh kepercayaan digital sebagai fondasinya.
Artikel Terkait
Tomas Trucha Resmi Latih PSM Makassar: Pelatih yang Pernah Orbitkan Patrik Schick
3 Jalur ke Kepulauan Seribu 2024: Rute, Tarif & Waktu Tempuh Terlengkap
PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi Online Tembus Rp976,8 Triliun, 51 Ribu ASN Terlibat
Starbucks Terpukul Margin Meski Penjualan Global Naik 1%, Ini Penyebabnya