Virus Influenza A H3N2 Sudah Masuk ke Indonesia: Data, Gejala & Pencegahan
Virus Influenza A subtipe H3N2 yang mendominasi kasus flu di negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura telah terdeteksi di Indonesia. Berdasarkan data terbaru dari Kementerian Kesehatan RI, kewaspadaan terhadap penyebaran virus ini perlu ditingkatkan.
Data Terkini Kasus Influenza A H3N2 di Indonesia
Melalui laporan Surveilans dan Karantina Kesehatan (Surkarkes) per 24 Oktober 2025, Kemenkes RI mengonfirmasi keberadaan virus ini. Dari total 95 spesimen yang diperiksa, teridentifikasi 24 kasus influenza. Rinciannya adalah 16 kasus Influenza A (H3N2) dan 8 kasus Influenza B (Victoria). Positivity rate influenza menunjukkan penurunan menjadi 25 dari 42 di minggu sebelumnya. Data ini dikumpulkan dari pemeriksaan di 13 B/BLKM, 9 rumah sakit, dan Laboratorium Biologi Kesehatan.
Imbauan Pemerintah dan Situasi Saat Ini
Meskipun virus Influenza A H3N2 telah masuk, pemerintah mengimbau masyarakat untuk tidak panik. Penyakit ini masih dapat dikendalikan dan secara keseluruhan, tingkat kasus influenza di Indonesia masih tergolong dalam kategori rendah.
Waspadai Gejala Influenza A H3N2 pada Anak
Bagi orang tua, mengenali gejala infeksi virus ini pada anak-anak sangat penting untuk tindakan cepat. Menurut Ahli Virologi Molekuler Monash University, Prof. Vinod Balasubramaniam, gejala yang harus diwaspadai meliputi:
- Napas cepat atau sesak
- Bibir berwarna kebiruan
- Nyeri dada
- Tulang rusuk tertarik ke dalam saat menarik napas
- Nyeri otot yang parah
- Dehidrasi
- Demam yang tak kunjung sembuh
Cara Mencegah Penularan Influenza A H3N2
Prof. Vinod juga memberikan sejumlah langkah pencegahan yang efektif untuk menghindari infeksi:
- Tetap di rumah jika merasa tidak sehat.
- Menggunakan masker di tempat ramai, terutama selama periode lonjakan infeksi.
- Memastikan ventilasi ruangan yang baik.
- Menjaga pola hidup bersih dan sehat, termasuk rajin mencuci tangan dengan sabun.
Artikel Terkait
Mitos Rugi! Ini Alasan Sebenarnya Kereta Cepat Whoosh Tetap Dioperasikan
Fakta Mengejutkan! Biaya Operasional Ojol Cuma Rp 186 per Trip, Ternyata Ini Keuntungan Aplikator Per Hari
Komet 3I/ATLAS di Perihelion: Momen Langka yang Diamati Armada Antariksa
Ferdinand Hutahaean Bongkar Fakta Whoosh: Kereta Cepat Bukan Investasi Sosial, Ini Alasannya!