Sekretariat DPRD Jabar Terapkan WFH 50% Pegawai Mulai Januari 2026
Bandung - Sekretariat DPRD Jawa Barat akan menerapkan kebijakan work from home (WFH) bagi 50 persen pegawainya mulai Januari 2026. Kebijakan WFH DPRD Jabar ini merupakan respons atas pemangkasan dana transfer ke daerah yang memerlukan efisiensi anggaran.
Jadwal dan Target Penerapan WFH
Pelaksana Tugas Kepala Bagian Umum Sekretariat DPRD Jawa Barat, Irma Rahmawati, mengonfirmasi bahwa uji coba WFH akan dilaksanakan pada November dan Desember 2025. Kebijakan ini akan diterapkan setiap hari Kamis dalam sepekan, dengan target 50% dari total pegawai sekretariat DPRD.
Syarat dan Kriteria Pegawai WFH
Kebijakan WFH di DPRD Jabar ditujukan bagi pegawai ASN maupun non-ASN yang dinilai kurang produktif. "Yang tidak produktif kita WFH-kan. Targetnya 50 persen dari total pegawai sekretariat DPRD," jelas Irma. Namun, pejabat fungsional dan struktural tidak termasuk dalam program WFH dan tetap bekerja dari kantor.
Dasar Hukum dan Koordinasi
Kebijakan ini berdasarkan rapat koordinasi antara Sekretariat DPRD Jabar dengan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jawa Barat, yang menyepakati batas maksimal penerapan WFH sebesar 50 persen. BKD Jabar telah memberikan persetujuan resmi terhadap skema kerja hybrid ini.
Jaminan Hak Pegawai
Irma menegaskan bahwa kebijakan WFH tidak akan mengurangi hak-hak pegawai. "Seperti yang disampaikan Pak Gubernur, tidak ada pengurangan tunjangan bagi karyawan yang menjalankan WFH," ujarnya. Kebijakan ini diharapkan mampu meningkatkan efektivitas dan efisiensi kinerja pegawai Sekretariat DPRD Jabar di tahun 2026.
Artikel Terkait
Kritik Ferdinand Hutahean Soal Utang Kereta Cepat Whoosh: Beban APBN Triliunan Akibat Kebijakan Jokowi?
Uya Kuya Ungkap Dalang Penjarahan Rumahnya: 99% Adalah Fitnah yang Diorkestrasi
Presiden Prabowo Diragukan Hadir di Kongres Projo 2025, Ini Alasan Strategisnya
Torpedo Nuklir Poseidon Rusia: Uji Coba Sukses, Daya Ledak 100 Megaton, Ancaman Nyata bagi AS