Jokowi sebelumnya menjelaskan bahwa pembangunan Whoosh merupakan solusi krusial untuk mengatasi kerugian ekonomi akibat kemacetan parah di kawasan megapolitan.
"Di Jakarta kemacetannya sudah parah sejak 30 tahun yang lalu, dan Jabodetabek kemacetannya parah. Termasuk Bandung kemacetannya juga parah," kata Jokowi.
Data menunjukkan kerugian akibat kemacetan di Jakarta saja mencapai Rp65 triliun per tahun, sementara Jabodetabek plus Bandung kerugiannya sudah di atas Rp100 triliun per tahun.
Masa Depan Whoosh dan Transportasi Umum di Indonesia
Jokowi menekankan bahwa subsidi untuk transportasi massal, seperti subsidi MRT Jakarta sebesar Rp800 miliar per tahun, merupakan investasi dan bukan kerugian. Pola serupa juga diterapkan pada Metro Paris dan London Underground di Eropa.
Optimisme terhadap masa depan Whoosh didukung data positif dengan 12 juta penumpang telah diangkut sejak peluncuran. Dengan terus naiknya jumlah penumpang, diprediksi kerugian operasional Whoosh akan semakin mengecil setelah enam tahun beroperasi.
Artikel Terkait
Kereta Cepat Whoosh Rugi? Ini Solusi Radikal Demokratisasi BUMN untuk Selamatkan Uang Rakyat
Laporan Keuangan BRIS Triwulan III 2025: Kapan Rilis dan Sumber Resminya
Prabowo Bantah Otoriter dengan Santai: Rasanya Enggak Sih
Prabowo Gelar Pertemuan Penting dengan Dasco: Bahas Strategi Nasional hingga Sinergi Eksekutif-Legislatif