Menteri Keuangan Purbaya Yudha Sadewa Terancam Reshuffle, Ini Analisis Intelijennya
Ketegangan politik di tubuh pemerintahan Prabowo Subianto memuncak. Menteri Keuangan Purbaya Yudha Sadewa menjadi sorotan setelah menolak penggunaan APBN untuk membayar utang proyek Kereta Cepat Whoosh Jakarta-Bandung. Keputusan ini memicu reaksi keras DPR dan ketegangan di internal kabinet.
Analisis Intelijen: Purbaya Lemah Secara Politik
Pengamat intelijen dan geopolitik Amir Hamzah menilai langkah Purbaya berisiko tinggi. "Purbaya bukan orang partai, tidak punya jaringan perlindungan di DPR. Ia sangat lemah secara politik dan mudah diserang. Komisi XI sudah mulai menyorotinya. Dalam bahasa intelijen, itu tanda-tanda operasi tekanan terstruktur," ujarnya.
Sumber Konflik: Penolakan Bayar Utang Whoosh Pakai APBN
Masalah bermula ketika Purbaya menolak wacana pemerintah menggunakan APBN untuk membayar utang proyek Kereta Cepat Whoosh. Menurutnya, beban utang seharusnya ditanggung konsorsium dan pemegang saham, bukan rakyat melalui anggaran negara.
Reaksi DPR dan Ancaman Proyek Strategis
Pernyataan Purbaya memicu reaksi keras Komisi XI DPR. Beberapa anggota menilai Menkeu bersikap kaku dan kurang komunikatif, bahkan menuding pernyataannya berpotensi mengganggu proyek strategis nasional.
Dua Kekuatan Besar yang Dihadapi Purbaya
Menurut Amir Hamzah, Purbaya berhadapan dengan dua kekuatan besar: mantan Presiden Jokowi yang masih punya pengaruh dan Luhut Binsar Pandjaitan sebagai tokoh utama proyek infrastruktur strategis.
3 Tahap Tekanan Politik terhadap Purbaya
1. Politisasi Media
Narasi negatif mulai muncul di pemberitaan, menuding Kemenkeu lamban dan tak seirama dengan kabinet.
Artikel Terkait
Prabowo Usul Bahasa Portugis Masuk Kurikulum, Ini Kata MPR Soal Manfaatnya
Mobil Ford Tercebur ke Kali Sekretaris Daan Mogot Usai Serempet Toyota Calya: Ini Kronologi Lengkap Polisi
Pantura Semarang-Demak Akhirnya Lancar! Ini 5 Titik Rawan & Solusi Dishub
Partai Perindo Papua: Komitmen Nyata Dongkrak Ekonomi & Kesejahteraan 2029