GELORA.ME -GURU selalu dipuji sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Ucapan manis itu sering dilontarkan pejabat di depan kamera, sambil tersenyum lebar di Hari Guru, atau kerap di atas panggung kampanye presiden atau DPR.
Tapi setelah acara usai? Guru tetap harus hidup dengan gaji pas-pasan, mengajar di ruang kelas yang bocor, gaji minim dan tanpa perlindungan kesejahteraan yang layak. Julukannya mulia, tapi nasibnya tetap sengsara.
Lihatlah guru honorer. Ada yang mengajar penuh waktu, tapi gajinya hanya ratusan ribu rupiah per bulan—bahkan kalah dengan upah juru parkir.
Bertahun-tahun mereka mengabdi, namun status ASN tak kunjung datang. Ironinya, di pundak merekalah masa depan anak-anak bangsa dipertaruhkan.
Artikel Terkait
Momen Viral PM Jepang Sanae Takaichi Geser Kursi Dekati Prabowo di APEC 2025
Rob Jetten Calon PM Termuda & Pertama LGBT Belanda Pasca Kemenangan Tipis D66
Program Makan Bergizi Gratis: Penggerak Ekonomi Rp86,35 Triliun untuk Pangan Lokal
3 Jalur Alternatif ke Pontianak 2024: Hindari Macet & Jalan Rusak