Sorakan berbunyi 'Zionis' terdengar dari para wisudawan yang hadir pada
    pelepasan wisuda mahasiswa Universitas Indonesia atau UI, Kamis (11/9/2025).
  
  
    Sorakan tersebut ternyata dialamatkan ke sosok Rektor UI, Heri Hermansyah
    kala memimpin pelepasan wisuda.
  
  
    Heri kala itu tengah menerima tanya jawab dari mahasiswa dan sivitas
    akademika terkait beberapa isu dan problematika kampus.
  
  
    Salah satu pertanyaan yang sempat dilontarkan yakni terkait kejelasan Dana
    Abadi yang menjadi sumber dana operasional kegiatan pendidikan di UI.
  
  
    Heri menjawab pertanyaan dari sosok sivitas akademika tersebut dan sontak
    terdengar teriakan berbunyi 'Zionis' dari audiens.
  
  
    Situasi menjadi makin panas hingga Heri mencoba menenangkan audiens.
  
  
    Video Heri Hermansyah diteriaki Zionis akhirnya menjadi viral dan memicu
    pembicaraan di tengah akademisi.
  
  @andi_105fm Acara wisuda Universitas Indonesia (UI) diwarnai insiden mengejutkan saat Rektor UI, Heri Hermansyah, diteriaki “Zionis” oleh sejumlah wisudawan. Sorakan itu muncul di tengah jalannya prosesi, memicu sorotan publik dan menambah kontroversi usai adanya kabar undangan akademisi pro-Israel ke lingkungan kampus.
♬ suara asli - ISTANA KREMLIN
Label 'Zionis' yang dialamatkan kepada sang rektor tersebut tentu menjadi
    tudingan yang serius.
  
    Pasalnya, Zionis punya konotasi sangat negatif dan digunakan untuk menyebut
    mereka yang mendukung penjajahan Israel terhadap rakyat Palestina.
  
  
    Apa yang sebenarnya menjadi penyebab Rektor UI disoraki Zionis oleh para
    wisudawan dan wisudawati UI?  
  
  
    Gegara undang akademisi pro-Israel
  
  
    Peter Berkowitz (tengah) akademisi Pro Israel yang diundang sebagai
    pembicara di Universitas Indonesia (UI). (tangkapan layar/ist)
  
  
    Label 'Zionis' kepada Rektor UI ternyata bermula dari polemik kala pihak
    kampus mengundang Peter Berkowitz.
  
  
    Berkowitz digadang-gadang sebagai seorang akademisi pro Israel yang
    mendukung posisi Israel di konflik Israel-Palestina.
  
  
    Peter Berkowitz tak lain adalah seorang dosen ilmu politik dan mantan
    Direktur Perencanaan Kebijakan di Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.
  
  
    Berkowitz mengajar topik hukum tata negara dan yurisprudensi di George Mason
    University School of Law (1999-2006) dan Filsafat politik di departemen
    pemerintahan di Harvard University (1990-1999).
  
  
    Kini, Berkowitz menjabat sebagai Tad and Dianne Taube Senior Fellow di
    Hoover Institution, Stanford University dan direktur studi untuk The Public
    Interest Fellowship.
  
  
    Akademisi yang sempat diundang oleh UI ini punya pandangan yang dinilai
    berat sebelah dan mendukung Israel.
  
  
    Pandangan tersebut ia tuangkan dalam berbagai karya tulisnya, termasuk
    buku-bukunya seperti Israel and the Struggle over the International Laws of
    War (2012).
  
  
    Berkowitz sempat menerima undangan dari kampus UI untuk acara Pengenalan
    Sistem Akademik Universitas (PSAU) Pascasarjana 2025. 
  
  
    Keputusan dinilai mendukung kejahatan kemanusiaan, Rektor UI minta maaf
  
  
    Keputusan UI mengundang Berkowitz dinilai mendukung kejahatan kemanusiaan.
    Kritik demi kritik akhirnya datang, termasuk dari sosok Direktur Utama
    Baitul Maqdis Institute, Fahmi Salim.
  
  
    Fahmi Salim menyayangkan bahwa UI mengundang sosok yang berkontribusi
    membangun narasi yang membela tindakan Israel terhadap masyarakat sipil yang
    turut menjadi korban konflik Israel-Palestina.
  
  
    "Peter Berkowitz, mantan pejabat AS pada era periode pertama Presiden Donald
    Trump, tercatat sebagai salah satu arsitek narasi pembenaran terhadap
    tindakan militer Israel yang telah menewaskan ribuan warga sipil, termasuk
    anak-anak dan perempuan, di Jalur Gaza," kata Fahmi dalam keterangannya,
    dikutip kembali Jumat (12/9/2025).
  
  
    Fahmi dan pihaknya sontak mengecam keputusan pihak kampus UI dan menegaskan
    untuk lebih berhati-hati dan lebih mendalam menelusuri latar belakang dari
    pihak yang mereka undang.
  
  
    Rektor UI Heri Hermansyah akhirnya turun gunung dan minta maaf kepada
    masyarakat karena telah mengundang sosok yang dinilai membawa ideologi
    Zionis.
  
  
    Selain melayangkan permohonan maaf, Heri juga telah menyambangi Duta Besar
    Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al Shun dan menegaskan bahwa pihaknya
    mendukung penuh perjuangan Palestina.
  
  
    "Rektor UI bersama Dubes Palestina menegaskan dukungan UI untuk Palestina.
    UI sudah meminta maaf terkait kecolongan hadirnya akademisi tamu yang
    diundang Ketua MWA UI pada acara orientasi mahasiswa pascasarjana. Rektor UI
    juga menjamin bahwa hal tersebut tidak akan terjadi lagi," tulis Heri
    Hermansyah melalui kanal media sosial.
  
  
    Sumber:
    suara
  
  
    Foto: Momen Rektor UI diteriaki Zionis. (Tangkapan Layar X).
  
   
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
OJK Turun Tangan! Dana Syariah Indonesia Diatur Rencana Bayar Lender Bertahap
50 Orang Diperiksa Kasus Korupsi Mebel SMK NTB, Mantan Kadisdikbud & Kabid SMK Jadi Tersangka
LHKPN Ketua KPU: Total Harta Rp 6,2 Miliar Didominasi Properti, Ini Rincian Lengkapnya
Menguak Sejarah Pasar Kembang Jogja: Dari Pasar Bunga Hingga Kawasan Sarkem