Usai Dipanggil Presiden, Kepala PPATK dan Gubernur BI Kompak Bungkam Soal Rekening Dormant, Kenapa?

- Kamis, 31 Juli 2025 | 08:50 WIB
Usai Dipanggil Presiden, Kepala PPATK dan Gubernur BI Kompak Bungkam Soal Rekening Dormant, Kenapa?


Kepala Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana enggan berbicara mengenai pemblokiran rekening dormant atau rekening nganggur.

Ivan sebelumnya ikut rapat bersama Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (30/7/2025).

Ivan kemudian memilih melempar jawaban kepada Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya saat ditanya mengenai pembahasan dalam rapat tersebut.

"Oh nggak, ya banyak yang dibahas ya. Mungkin bisa tanya ke pak mensesneg atau pak menseskab ya," kata Ivan usai ratas di komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (30/7/2025).

Sementara itu ditanya mengenai pemblokiran rekening pasif atau rekening dormant, Ivan kembali melempar jawaban. Kali ini, ia mempersilakan wartawan bertanya kepada Perry.

"Nggak. Nggak, nggak sampai ke sana. Tanya beliau ya," kata Ivan yang sembari berjalan menuju ke arah mobil.

Ivan terus berjalan hingga masuk ke mobil. Tetapi, ia masih meladeni pertanyaan wartawan perihal jumlah rekening yang telah diblokir.

Menjawab pertanyaan itu, Ivan menegaskan pihaknya sudah membuatkan keterangan pers.

"Ya kita sudah bikin press release ya mas ya. Makasih, makasih," kata Ivan sembari menutup pintu mobil yang kemudian melaju menuju gerbang keluar kompleks Istana Kepresidenan.

Tiga menit kemudian, Perry menyusul keluar usai ratas.

Sikap Perry menanggapi wartawan masih serupa saat tiba di Istana. Ia tetap memilih diam sembari mengucapkan terima kasih.

Perry hanya mengucap termakasih berulang kali sembari mengangkat tangan kanan saat wartawan melempar pertanyaan terkait pembahasan ratas dan pemblokiran rekening dormant.

Ia yang keluar usai ratas bareng Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus Aris Marsudiyanto, terlihat sempat berpamitan karena harus berjalan menuju mobil masing-masing.

Panggil Jaksa Agung dan Kapolri

Sebelumnya, Presiden Prabowo memanggil Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin hingga Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo ke Istana Kepresidenan Jakarta untuk mengikuti agenda rapat terbatas atau ratas, Rabu sore.

Selain Jaksa Agung dan Kapolri, kepala negara turut memanggil sejumlah pihak, di antaranya Jampidsus Febrie Adriansyah, Kabareskrim Dan Wahyu Widada, Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus Aris Marsudiyanto, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, dan Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya.

Dari pantauan Suara.com di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, tiba Kepala PPATK Ivan Yustiavandana sekitar pukul 17.06 WIB.

Ivan tidak menjawab perihal agenda ratas sore ini. Ia berjalan begitu saja menuju pintu masuk Istana saat awak media menanyakan perihal rekening dormant hingga penerima bansos terlibat judi online atau judol.

"Iya, iya, nanti ya," kata Ivan sembari berjalan menuju pintu masuk Istana, Rabu (30/7/2025).

Ivan mengaku belum mengetahui apa saja yang akan dibahas. Ia sekadar menegaskan kehadirannya ke Istana karena memenuhi panggilan presiden.

"Saya dipanggil presiden belum tahu agendanya," kata Ivan.

Selang 6 menit kemudian, giliran Gubernur BI Perry Warjiyo yang tiba di komplek Istana Kepresidenan Jakarta.

Serupa dengan Ivan, Perry tidak membeberkan perihal agenda ratas yang akan ia ikuti.

Ia hanya menyapa dan mengucapkan terima kaish kepada awak media dan berjalan menuju pintu masuk.

"Baik-baik semuanya ya, oke, makasih, makasih," kata Perry.


Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo usai ikut rapat bersama Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (30/7/2025). [Suara.com/Novian]

Hadir pula Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Andi juga belum membeberkan agenda rapat.

Saat ditanya, apakah akan membahas perihal beras oplosan, Andi hanya menegaskan perihal hasil rapat akan disampaikan usai pertemuan di Istana.

"Iya tentu beritanya nanti, aku sampaikan nanti, sebentar," kata Amran.

Ia memastikan akan ada konferensi pers usai para menteri maupun kepala badan selesai mengikuti ratas.

"Iya tunggu, pasti lah. Santai aja pasti aku sampaikan nanti," kata Amran.

Sementara itu, Aris Marsudiyanto mengaku belum tahu persis apa yang akan dibahas dalam ratas.

Hal itu, ia sampaikan menjawab pertanyaan perihal kemungkinan ratas membicarakan beras oplosan.

"Saya nggak ngerti persis ya nanti setelah dapat petunjuk aja," kata Aris.

Ia mengaku kehadirannya di Istana lantaran dipanggil dadakan untuk ikut ratas bersama presiden serta Jaksa Agung dan Kapolri.

"Iya iya. Ada beberapa yang dipanggil juga ya karena saya juga dipanggil dadakan," kata Aris.

Sumber: suara
Foto: Kepala PPATK Ivan Yustiavandana usai mengikuti rapat di Istana Kepresidenan bersama Presiden Prabowo Subianto dengan sejumlah menteri, Selasa (30/7/2025). [Suara.com/Novian]

Komentar