Spekulasi tentang sosok berinisial J yang akan menjadi Ketua Dewan Pembina
    Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menjadi semakin liar.
  
  
    Sebelumnya, Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep telah mengumumkan bahwa ada
    sosok berinisial J yang akan menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina PSI.
    Pengumuman itu sendiri disampaikan dalam rapat perdana tim formatur
    kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI di Kantor DPP PSI, Tanah Abang,
    Jakarta Pusat, pada Senin (28/7/2025).
  
  
    Memiliki inisial J, tentu saja publik berspekulasi bahwa sosok itu merupakan
    mantan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi. Terlebih,
    Kaesang Pangarep merupakan putra Presiden RI ke-7 tersebut.
  
  
    Walau begitu, saat ditanya oleh awak media untuk mengonfirmasi siapa sosok J
    tersebut, Kaesang Pangarep enggan menjawabnya. Ia seolah membiarkan agar
    spekulasi publik terus bergulir.
  
  
    "Nanti dilihat saja, kalau enggak, nanti kurang penasaran," kata Kaesang
    Pangarep.
  
  
    Rupanya, kehadiran sosok berinisial J ini menyita perhatian dokter Tifa.
    Pemilik nama lengkap Tifauzia Tyassuma itu juga memikirkan satu nama yang
    sama, yaitu Jokowi.
  
  
    Sebagai salah satu tokoh yang cukup vokal dalam kasus dugaan ijazah palsu
    Jokowi, dokter Tifa menyinggung Kaesang Pangarep untuk memperhatikan kondisi
    kesehatan Jokowi.
  
  
    Pasalnya, kesehatan Jokowi pun selama ini menjadi perhatian masyarakat luas.
    Setelah pulang dari Vatikan, Jokowi mengaku mengalami alergi. Namun, dokter
    Tifa meyakini jika penyakit yang dialami oleh Jokowi bukanlah sekadar alergi
    biasa, melainkan autoimun jika dilihat dari perubahan fisiknya, seperti muka
    membengkak dan kulit menghitam.
  
  
    Oleh karena itu, dokter Tifa menyampaikan sejumlah poin kepada Kaesang
    Pangarep melalui cuitan di akun X miliknya @DokterTifa.
  
  Seandainya yang dimaksud J ini adalah Tokoh Besar bernama Jokowi
— Dokter Tifa (@DokterTifa) July 30, 2025
Saya sarankan ke Kaesang untuk mempertimbangkan hal ini:
1. Pak Jokowi sedang sakit berat. Tidak usah menggunakan mata Dokter, seluruh rakyat tahu pak Jokowi sakit berat. Sakit sejak April 2025 sampai akhir bulan… pic.twitter.com/sI7VFk6f1i
"Seandainya yang dimaksud J ini adalah tokoh besar bernama Jokowi, saya
    sarankan ke Kaesang untuk mempertimbangkan hal ini. Pertama, Pak Jokowi
    sedang sakit berat. Tidak usah menggunakan mata dokter, seluruh rakyat tahu
    Pak Jokowi sakit berat. Sakit sejak April 2025 sampai akhir bulan Juli 2025
    belum tampak membaik, bahkan makin memburuk dengan salah satu bukti beliau
    sekarang ini kalau foto-foto harus duduk tidak kuat lagi berdiri. Badan
    makin ringkih jalan makin tertatih," tulis dokter Tifa.
  
    Meskipun Jokowi melaporkan dokter Tifa dalam kasus dugaan ijazah palsu,
    namun dokter Tifa mengaku masih khawatir dengan kondisi Jokowi sebagai
    seorang dokter.
  
  
    "Sebagai dokter, saya prihatin dan khawatir dengan kesehatan Pak Jokowi.
    Sungguhpun saat ini beliau mengkriminalisasi saya, perasaan khawatir saya
    sebagai dokter terhadap pasien yang menderita sakit berat tetap saya
    kedepankan," sambungnya.
  
  
    Ia lalu mempertanyakan posisi Kaesang Pangarep sebagai seorang anak yang
    seharusnya lebih memprioritaskan kesehatan sang ayah, jika benar Jokowi akan
    duduk di kursi penting tersebut.
  
  
    "Masa Kaesang sendiri sebagai anak tidak peduli dengan kesehatan bapaknya
    sendiri?" cecar dokter Tifa.
  
  
    Dokter Tifa menyarankan agar keluarga inti Jokowi saat ini memikirkan
    kesehatannya.
  
  
    "Seharusnya saat ini, keluarga, anak-anak juga, fokus pada perawatan
    sakitnya Pak Jokowi. Berulang-ulang saya katakan, Pak Jokowi sebaiknya
    dirawat di Guangzhou saja, kalau memburuk keadaan autoimunnya, sampai
    menyerang organ penting seperti ginjal, mereka siap jika harus transplantasi
    dan sebagainya," jelas dokter Tifa.
  
  
    Tetap meyakini bahwa Jokowi mengidap autoimun, dokter Tifa mengatakan jika
    kondisi tubuh Jokowi sangat rentan. Oleh karena itu, sebaiknya Jokowi
    istirahat total di rumah dan mengurangi interaksi dengan orang lain di luar
    rumah.
  
  
    "Saat ini Pak Jokowi dalam keadaan imunitas amat sangat rendah, jadi mudah
    sekali terinfeksi virus, bakteri, kuman, bahkan parasit. Artinya, beliau
    sebaiknya betul-betul diisolasi saja di rumah, tidak usah menerima tamu-tamu
    yang rawan silang kontaminan kuman dengan salaman, berdekatan, dan
    sebagainya. Selain capek sekali tentunya menemui orang banyak," sambungnya.
  
  
    Tak hanya itu, dokter Tifa bahkan menduga Jokowi terkena infeksi kulit saat
    melihat foto-foto Jokowi yang beredar di media.
  
  
    "Kondisi beliau yang terpantau dengan jelas melalui media menimbulkan
    berbagai penafsiran yang sangat merugikan beliau. Bahkan sampai kepala yang
    terpotret dan menghasilkan tanda dan gejala serupa Myasis furuncuralis
    menjadi bahasan yang viral di media sosial," tambahnya lagi.
  
  
    Dokter Tifa meminta kepada keluarga hingga PSI untuk berempati kepada
    kondisi kesehatan Jokowi yang dinilai sakit berat.
  
  
    Sumber:
    suara
  
  
    Foto: Potret Joko Widodo atau Jokowi. [Suara.com/Ari Welianto]
  
   
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
Downton Abbey: The Grand Finale Raih USD 104 Juta di Box Office Global, Buktikan Daya Tarik Abadi Waralaba
Wukirtech Aplikasi Pariwisata Raih Medali Emas FIKSI 2025, Karya Siswa MAN 3 Bantul
Kebakaran Gerai Ayam Goreng di Salatiga: Diduga Tabung Gas Bocor, Seluruh Penghuni Selamat
Kecelakaan Suzuki Ertiga di Bangkalan Akibat Micro Sleep, Tabrak Pejalan Kaki hingga Ringsek