Situs berita pengadilan Iran, Mizan Online, menyebut insiden ini sebagai “serangan teroris”. Sementara kelompok HAM Baluch, HAALVSH, melaporkan bahwa beberapa staf pengadilan dan aparat keamanan turut menjadi korban jiwa maupun luka.
Kelompok militan Sunni, Jaish al-Adl (Tentara Keadilan), secara terbuka mengklaim bertanggung jawab atas serangan ini melalui pernyataan yang dirilis di Telegram. Mereka juga mengimbau warga sipil agar menjauh dari lokasi bentrokan demi keselamatan.
Kelompok yang berbasis di wilayah perbatasan Pakistan ini dikenal sering melancarkan serangan terhadap aparat keamanan Iran. Berdiri sejak 2012, Jaish al-Adl menuntut hak dan otonomi lebih besar bagi komunitas etnis Baloch, yang selama ini merasa termarjinalkan secara ekonomi dan politik oleh pemerintah pusat.
Provinsi Sistan-Baluchistan, yang mayoritas penduduknya adalah Muslim Sunni dari etnis Baloch memang menjadi wilayah rawan konflik dan dianggap sebagai salah satu daerah paling terbelakang di Iran.
Wilayah ini juga berbatasan langsung dengan Pakistan dan Afghanistan, serta menjadi jalur aktif penyelundupan lintas batas.
Pemerintah Iran menuduh Jaish al-Adl memiliki kaitan dengan kekuatan asing serta terlibat dalam pemberontakan bersenjata di wilayah perbatasan
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
KPK Selidiki Proyek Whoosh KCJB: Jokowi dan Para Menteri Bisa Dipanggil
Arab Saudi Cetak Rekor 4 Juta Visa Umrah dalam 5 Bulan, Begini Aturan Barunya
Nanang Gimbal Dituntut 15 Tahun Penjara, Ini Kronologi Pembunuhan Sandy Permana
SIM Keliling Bandung Hari Ini 2025: Lokasi, Syarat & Biaya Perpanjangan