Adu Klaim Beathor vs Prasetyo Dalam Polemik Ijazah Jokowi

- Selasa, 01 Juli 2025 | 01:15 WIB
Adu Klaim Beathor vs Prasetyo Dalam Polemik Ijazah Jokowi


'Adu Klaim Beathor vs Prasetyo Dalam Polemik Ijazah Jokowi'


Mantan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi akhirnya angkat bicara soal polemik dugaan ijazah palsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). 


Nama Edi sebelumnya diseret politikus PDI-P Beathor Suryadi dalam polemik itu. 


"Seingat dan sepengetahuan saya, tidak ada nama Bung Beathor Suryadi masuk di dalam tim pemenangan Jokowi-Ahok yang kala itu diajukan secara resmi oleh PDI-Perjuangan dan Gerindra ke KPUD DKI," kata Pras dalam siaran pers kepada wartawan di Jakarta, Jumat (27/6).


Di Pilgub DKI Jakarta 2012, Prasetyo menjabat sebagai bendahara tim pemenangan pasangan Jokowi dan Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok. 


Ketika itu, Jokowi-Ahok hanya diusung PDI-P dan Gerindra. 


Menurut Prasetyo, kepala sekretariat tim pemenangan ketika itu dipegang oleh Marihot Napitupulu. 


Tidak ada nama orang-orang yang disebut Beathor sebagai tim yang ditugasi melengkapi persyaratan administrasi Jokowi-Ahok. 


"Yang ditugasi melengkapi dokumen dan mendaftarkan pasangan Jokowi-Ahok ke KPUD DKI Jakarta, antara lain Marihot Napitupulu yang saat itu menjabat sebagai kepala sekretariat tim pemenangan, M Syarif dari Gerindra, dan Isnaini dari Solo," ujarnya


Menurut Prasetyo, aneh jika Beathor tiba-tiba berkoar-koar soal proses politik pencalonan Jokowi di Pilgub DKI 2012. 


Ia mempertanyakan manuver politik rekan separtainya itu. "Dia sendiri sejak awal hingga akhir tidak pernah terlibat langsung," cetus Prasetyo. 


Dalam keterangan kepada wartawan di Jakarta, Jumat (13/6) lalu, Beathor menuding ijazah Jokowi dibuat di Pasar Pramuka, Salemba, Jakarta Pusat. 


Ijazah Jokowi bahkan pernah dilihat langsung oleh eks Gubernur Lemhannas dan tokoh PDI-P Andi Widjajanto saat pencalonan Jokowi untuk Pilpres 2014. 


Menurut Beathor, Andi sempat kaget karena foto di semua ijazah Jokowi di berbagai tingkatan sama. 


“Andi saat itu belum sadar kalau dokumen yang dilihatnya adalah cetakan tahun 2012. Itu dipakai Jokowi saat mendaftar ke Pilgub DKI,” ujar Beathor.


Beathor mengklaim dokumen tersebut dicetak di Pasar Pramuka oleh Widodo, salah satu anggota tim inti Jokowi yang berasal dari Solo. 


Selain Widodo, tim Solo beranggotakan David dan Anggit. Mereka berkolaborasi dengan kader PDI-P DKI seperti Dani Iskandar, Indra, dan Yulianto. 


Tim itu bekerja jelang pencalonan Pilgub DKI 2012. Beathor menyebut proses penyusunan dokumen administratif Jokowi dilaksanakan di sebuah rumah di Jalan Cikini No. 69, Menteng, Jakarta Pusat. 


Halaman:

Komentar