Sementara itu, Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) menyebutkan bahwa lima pekerja kemanusiaan mereka juga tewas setelah sebuah bus mereka diserang. Mereka menuduh Hamas bertanggung jawab atas serangan ini, namun hingga kini Hamas belum memberikan tanggapan.
Secara keseluruhan, lebih dari 120 warga Palestina dilaporkan tewas di seluruh Gaza dalam 24 jam terakhir, termasuk banyak pencari bantuan yang sudah kelaparan. Sejak perang dimulai, jumlah korban tewas kini telah melebihi 55.104 orang.
Lokasi distribusi bantuan ini dioperasikan oleh GHF, organisasi yang mendapat dukungan dari Amerika Serikat dan Israel. Namun, sistem distribusi bantuan GHF ini menuai kontroversi karena berada di wilayah yang sangat dikontrol Israel dan sering menjadi target serangan.
Kementerian Luar Negeri Israel menyebut program bantuan GHF sebagai “keberhasilan besar,” meskipun banyak warga sipil tewas dan kondisi kemanusiaan memburuk. Komentar ini menuai kecaman dari komunitas internasional.
Beberapa lokasi bantuan seperti di Rafah dan Koridor Netzarim bahkan dijuluki “rumah jagal manusia” karena lebih dari 220 orang telah terbunuh di sana sejak GHF mulai beroperasi pada 27 Mei.
Para korban tewas ini umumnya adalah warga sipil yang mencoba mendapatkan makanan untuk keluarganya.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
10 Tempat Nongkrong di Jayapura 2025: Dari Kafe Estetik hingga Spot Hidden Gem!
Trump Tegaskan Gencatan Senjata Gaza Masih Berlaku, 26 Tewas dalam Serangan Israel
Trump Tak Boleh Maju Lagi? Ini Aturan Konstitusi AS yang Halangi Dia
Trump Bawa Isu Chip AI Super-Duper Nvidia ke Meja Bicara dengan Xi Jinping