Mengejutkan! Dulu Sohib, Kini Elon Musk Malah Bongkar Rahasia Trump Soal Ini

- Jumat, 06 Juni 2025 | 14:50 WIB
Mengejutkan! Dulu Sohib, Kini Elon Musk Malah Bongkar Rahasia Trump Soal Ini




GELORA.ME - Dengan mencuitkan kaitan antara Donald Trump dengan pemodal Jeffrey Epstein yang meninggal bunuh diri di penjara, Elon Musk menghidupkan kembali teori konspirasi yang disukai para pendukung sayap kanan presiden AS.


Musk menuduh nama Trump ada dalam berkas rahasia pemerintah yang isinya soal daftar pengusaha mantan rekan Epstein.


Pemerintahan Trump telah mengakui sedang meninjau puluhan ribu dokumen, video, dan materi investigasi yang disebut-sebut bisa mengungkap tokoh masyarakat yang terlibat dalam kejahatan seksual Epstein.


"Saatnya untuk menjatuhkan bom yang sangat besar: (Trump) ada dalam berkas Epstein," Musk mengunggah di platform media sosialnya, X, sebagai respons atas serangan verbal Trump. 


"Itulah alasan sebenarnya berkas-berkas itu tidak dipublikasikan."


Para pendukung yang berpihak pada Trump menuduh bahwa pemerintahan sebelumnya menutupi peran rekan-rekan Epstein. 


Namun mereka menuding Partai Demokrat dan artis-artis Hollywood lainnya dan bukan pada Trump sendiri.


Sampai saat ini, tidak ada sumber resmi yang pernah mengonfirmasi bahwa nama presiden AS itu tercantum dalam materi apa pun.


Musk tidak mengungkapkan berkas mana yang sedang dibicarakannya, dan tidak memberikan bukti untuk klaimnya.


Juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt menyebut perilaku Musk sebagai "episode yang tidak menguntungkan" dan menyebut bahwa taipan Tesla itu "tidak senang dengan One Big Beautiful Bill (RUU pengeluaran) karena tidak menyertakan kebijakan yang diinginkannya."


Epstein meninggal karena bunuh diri di penjara New York pada 2019 setelah didakwa atas kejahatan perdagangan seks.


Trump membantah pernah menghabiskan waktu di Little Saint James, benteng pertahanan pribadi di Kepulauan Virgin AS tempat Epstein diduga memperdagangkan gadis-gadis di bawah umur.


Trump mengatakan menjelang pemilihannya tahun lalu bahwa ia tidak akan keberatan merilis berkas-berkas yang terkait dengan Epstein.


Pemerintah AS telah mempublikasikan lebih dari 63 ribu halaman yang terkait dengan pembunuhan JFK, tetapi Trump belum sepenuhnya menepati janjinya untuk mengungkap berkas-berkas Epstein.


PolitiFact menyelidiki penyangkalan Trump dan menyimpulkan bahwa ia telah terbang dengan jet Epstein setidaknya tujuh kali, dan mencatat bahwa keduanya menghadiri pesta yang sama pada tahun 1990-an.


Namun, mereka juga mengatakan tidak ada bukti Trump mengunjungi pulau Epstein.


Salah satu korban Epstein, Virginia Giuffre -- yang meninggal karena bunuh diri pada bulan April -- mengajukan gugatan hukum dengan mengatakan bahwa Epstein telah menerbangkannya untuk melakukan hubungan seksual dengan bangsawan, politisi, dan orang lain saat dia masih di bawah umur.


Ribuan halaman catatan dari kasus tersebut dirilis pada tahun 2019, dan lebih banyak lagi pada tahun 2024, tetapi catatan tersebut hanya memberikan sedikit bukti kesalahan oleh tokoh-tokoh terkenal.


Sumber: CNN

Komentar