Pengkaji geopolitik sekaligus wartawan senior Hendrajit mengungkap kembali pelajaran penting dari skandal politik terbesar dalam sejarah Amerika Serikat: Watergate 1972.
Menurut Hendrajit, investigasi dua wartawan legendaris The Washington Post, Bob Woodward dan Carl Bernstein, hingga kini masih sangat relevan, terutama soal bagaimana mereka menggunakan kerangka kerja investigasi yang tajam dan sumber anonim untuk membongkar kecurangan Pemilu Presiden AS saat itu.
Kunci utama keberhasilan investigasi mereka adalah satu nama yang melegenda: Deep Throat, sumber anonim yang ternyata 30 tahun kemudian terungkap sebagai Mark Felt, Wakil Direktur FBI pada masa Presiden Nixon.
“Semua operasi rahasia Gedung Putih, termasuk sabotase dan infiltrasi, berakar pada satu gagasan: Offensive Security,” ungkap Hendrajit kepada wartawan, Senin (2/6/2025).
Deep Throat tidak pernah memberikan nama-nama secara langsung, tetapi memberi petunjuk-petunjuk strategis yang membantu Woodward dan Bernstein memetakan jaringan operasi rahasia Nixon:
✅ “Tak ada yang karyawan lepas. Semuanya saling terkait.”
✅ “Periksa kelompok November, kelompok konvensi, dan tim operasi berat Howard Hunt.”
✅ “Mereka melakukan permainan di Illinois, New York, California, Texas, dan lainnya. Mereka infiltrasi kubu lawan.”
✅ “Manipulasi total, termasuk media. Mereka siap menyadap, membuntuti, menyebar data palsu, bahkan menyusupkan provokator di demonstrasi.”
Hendrajit menekankan, kerangka kerja yang dipegang para wartawan itu, yang memetakan siapa terlibat di mana dan mengapa, akhirnya membuka tabir operasi rahasia Gedung Putih yang melibatkan orang-orang lingkaran dalam Nixon.
Bahkan, FBI dan Departemen Kehakiman sudah tahu soal itu, meskipun awalnya enggan menindaklanjuti.
Akhir cerita, Presiden Nixon akhirnya memilih mundur dari jabatan sebelum resmi dimakzulkan.
“Jangan hanya fokus pada penerobosan markas Demokrat. Ini soal permainan besar yang terjadi langsung di dalam Gedung Putih,” begitu salah satu petunjuk paling penting Deep Throat kepada Woodward.
Pelajaran penting bagi para wartawan masa kini, menurut Hendrajit: pegang kerangka kerja yang jelas, petakan pemain-pemainnya, dan jangan hanya terpaku pada satu peristiwa — tetapi lihat seluruh ekosistem kekuasaan yang terlibat.
Sumber: suaranasional
Foto: Hendrajit (IST)
Artikel Terkait
Mantan Komandan Jenderal Kopassus Mayjen TNI (Purn) Soenarko: Saya Yakin Jokowi Tak Punya Ijazah UGM!
Jokowi Derita Alergi Kulit setelah Pulang dari Vatikan
Cepat atau Lambat Jokowi Akan Menerima Karmanya
Inilah Nyali Trio Alumni UGM Membongkar Dugaan Ijazah Palsu Jokowi