GELORA.ME - Beredar video viral di akun Facebook bernama Abdullah Al Qarni, yang mengulas metadata skripsi Presiden Joko Widodo.
Dalam video itu, sang kreator memaparkan langkah-langkah forensik digital yang diklaim untuk mengecek keaslian skripsi Jokowi.
Ia menyebut, file skripsi ini baru dimasukkan ke repositori digital UGM pada Februari 2019 dan diedit pada April 2025.
Video tersebut menunjukkan skripsi Jokowi berjudul “Studi tentang Pola Konsumsi…” (judul lengkap tidak disebutkan) yang didaftarkan di ETD (Electronic Theses and Dissertations) UGM.
Metadata file PDF skripsi disebut dibuat pada 19 Februari 2018 pukul 01.12 WIB, menggunakan Phantom PDF Printer 7.3.4, dengan font Times New Roman dan Helvetica.
Hal ini memicu pertanyaan di kalangan warganet mengenai otentisitas skripsi tersebut.
Dalam video itu, pembuatnya mengaitkan waktu unggah file skripsi dengan munculnya buku kontroversial Jokowi Undercover yang sempat memicu polemik publik.
Ia menuding ada upaya pengunggahan ulang skripsi untuk merespons tudingan masa lalu.
👇👇
Bareskrim Tegaskan Ijazah Jokowi Sah
Namun demikian, Bareskrim Polri sebelumnya telah menegaskan bahwa dokumen ijazah Presiden Jokowi asli.
Dir Tipidum Bareskrim Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro pada 22 Mei lalu menyebut hasil uji forensik menyimpulkan tidak ada unsur pidana dalam laporan tuduhan ijazah palsu yang dilayangkan oleh beberapa pihak.
“Berdasarkan hasil uji laboratorium forensik, antara dokumen dan pembanding identik, yaitu berasal dari satu produk yang sama,” tegas Djuhandhani.
Ia menambahkan, proses penyelidikan sudah rampung.
Pemeriksaan 39 saksi termasuk alumni dan pengajar Fakultas Kehutanan UGM, serta hasil digital forensik pada ijazah membuktikan keasliannya.
Sementara itu, pihak UGM melalui kuasa hukum Ariyanto menegaskan bahwa data skripsi Presiden Jokowi sudah sesuai standar pengelolaan dokumen akademik.
“Pencatatan ulang di repositori digital adalah hal lumrah, tapi tidak mengubah substansi keaslian skripsi,” ujarnya.
Pakar forensik digital menekankan, metadata file PDF memang bisa memperlihatkan waktu konversi dokumen, tetapi tidak serta-merta menjadi bukti pembuatan konten skripsi tersebut.
“Skripsi fisik asli tetap jadi acuan utama,” kata pakar forensik yang enggan disebutkan namanya.
Dengan demikian, polemik video viral ini menjadi pengingat betapa mudahnya keraguan disebarkan lewat potongan metadata di era digital.
Namun, kejelasan status ijazah Jokowi sudah ditegaskan oleh Bareskrim—bahwa Presiden ketujuh RI ini benar lulusan UGM.
Sumber: Herald
Artikel Terkait
TERUNGKAP! Kampus UGM Ketahuan Mengedit Informasi Wisuda Jokowi, Publik Temukan Bukti Valid Ini
VIRAL Prabowo Ajak Toast di Dinner Bareng Macron dan Brigitte, Respons Publik: Itu Minuman Alkohol Ya?
Bursa Caketum PPP, Amran Sulaiman Tidak Menjual di Pasar Pemilu
Anies Cerita Ada Kamar Horor di Rumah Masa Kecilnya, Banyak yang Diganggu!