Kekuasaan Soeharto selama 32 tahun tak tergoyahkan, Namun gelombang protes yang membesar, membuat kekuasaannya runtuh, tepat pada 21 Mei 1998 atau 27 tahun silam.
Soeharto terpaksa mengundurkan diri pada 21 Mei 1998 setelah didesak oleh rakyat.
Era Orde Baru pun berakhir, berganti dengan reformasi serta terbukanya pintu demokrasi dan kebebasan pers.
Sebenarnya, Soeharto sudah berniat untuk pensiun atau tidak lagi maju sebagai Presiden. Ia merasa sudah kelelahan setelah bertahun-tahun memimpin negeri.
Kisah ini pernah dibagikan Emil Salim dalam buku bunga rampai "Pak Harto: Sisi-Sisi yang Terlupakan".
Emil yang sudah 20 tahun membantu Soeharto selama 20 tahun sebagai menteri pernah dipanggil ke kediaman Sang Penguasa Orde Baru itu di Jalan Cendana 8, Menteng, Jakarta Pusat.
"Ternyata, cerita yang panjang lebar itu merupakan pengantar. Inti pesannya adalah bahwa Pak Harto ingin mengabarkan bahwa saya tidak akan masuk lagi dalam kabinet berikutnya," ujar Emil Salim.
Soeharto pernah mengungkapkan keinginannya untuk pensiun sebagai Presiden. Beliau merasa kelelahan dan istri tercintanya, Ibu Tien, juga pernah meminta supaya Soeharto menanggalkan jabatan Presiden.
Tapi, pada Pemilu 1997, Soeharto kembali didesak oleh Golkar untuk tetap mencalonkan diri karena elektabilitasnya masih tinggi, sampei 92 persen. Akhirnya Soeharto terpilih lagi jadi Presiden.
Namun rakyat bersikap sebaliknya. Gelombang protes terus menguat hingga unjuk rasa di mana-mana. Desakan Soeharto mundur makin kuat di mana massa tak terkendali. Akhirnya Soeharto pun mundur, menyerahkan jabatan ke wakilnya BJ Habibie.
Sumber: okezone
Foto: Firasat Soeharto saat Ingin Pensiun dari Presiden Sebelum Diturunkan Rakyat/ist
Artikel Terkait
Dokter Tifa Anggap Jokowi Berniat Mau Penjarakan Akademisi Soal Polemik Ijazah Miliknya
Beathor Suryadi: Pidanakan Jokowi dengan Pasal 378 KUHP, Penipu dan Pencuri!
Oknum Polisi di Bangkalan dan Istri Tega Tipu Wanita Disabilitas, Tilep Uang Rp 60 Juta
Pemerintah Pastikan Koruptor Tak Dapat Amnesti