Setelah Bill Gates Bicara Vaksin TBC, Kadinkes DKI Mendadak Ungkap 274 RW di Jakarta Siaga, Kenapa?

- Sabtu, 17 Mei 2025 | 18:35 WIB
Setelah Bill Gates Bicara Vaksin TBC, Kadinkes DKI Mendadak Ungkap 274 RW di Jakarta Siaga, Kenapa?


GELORA.ME -
Pakar Epidemiolog, Dicky Budiman menanggapi fenomena meningkatkannya kasus penyakit Tuberkulosis (TBC) di ratusan RW di Jakarta. 

Menariknya, peningkatan kasus ini, seiring dengan adanya rencana vaksin TBC yang dikembangkan Bill Gates akan diuji klinis Indonesia, bukan uji coba.

Menurut Dicky, lonjakan kasus TBC di ratusan RW di Jakarta yang diikuti pengumuman vaksin baru ini harus dipandang dalam konteks komunikasi risiko yang selama ini masih kurang optimal oleh pemerintah.

"Inilah yang berkali-kali saya sampaikan, pemerintah buruknya dalam satu komunikasi risiko. Padahal harusnya ini dilakukan tahun lalu untuk membangun literasi publik. Bukan untuk menakuti-nakuti, tapi untuk menyadarkan publik, semua pihak, bahwa TBC itu masalah serius di Indonesia," ujar Dicky saat dihubungi Inilah.com, Jakarta, Sabtu (17/5/2025).

Menurut Dicky, selama ini pemerintah terlalu diam-diam dalam melakukan riset dan aktivitas penanggulangan TBC, termasuk uji klinis vaksin. Hal ini menyebabkan kurangnya pemahaman dan dukungan dari masyarakat.

"Jadi tidak bisa diam-diam saja melakukan riset, melakukan aktivitas. Harus disampaikan pada publik sehingga publik menyadari betapa seriusnya masalah ini dan akhirnya mendukung program pemerintah, termasuk uji klinik ini," katanya.

"Dalam rangka apa? Upaya kita mencapai Indonesia bebas dari tuberkulosis. Jadi ini juga langkah-langkah seperti ini harus dikemas dengan namanya strategi yang terkoordinir dan komprehensif," tambah Dicky.

Dicky mengingatkan kesalahan komunikasi yang terjadi saat ini berpotensi menimbulkan salah paham hingga kecurigaan terhadap pemerintah, terutama terkait uji klinis vaksin TBC yang melibatkan dukungan dari Bill Gates.

"Nah ini yang kalau salah dilakukan bahkan akan memperburuk atau memperbesar anggapan adanya skenario, adanya kongkalikong, atau kecurigaan-kecurigaan lain pada pemerintah dengan uji klinik ini. Jadi harus dibicarakan dengan ahlinya, didiskusikan bagaimana cara kita memperbaiki komunikasi risiko ini pada publik supaya program TB, termasuk uji klinik ini, bisa didukung semua pihak," jelasnya.

Dia menilai langkah Kadinkes DKI Jakarta mengumumkan RW siaga TBC sudah tepat, namun harus disertai strategi komunikasi risiko yang baik agar masyarakat tidak salah paham dan justru makin memperkuat ketidakpercayaan.

"Nah apa yang dilakukan oleh Kadinkes DKI ini benar, tapi kalau tidak dilakukan secara strategi komunikasi risiko yang baik, ya ini diterimanya akan sebaliknya, akan jadi menambah sekali lagi ketidakpercayaan, anggapan skenario, atau terkesan akan memberikan kesempatan pada pihak-pihak yang salah kaprah soal 'vaksin Bill Gates'. Nah ini yang akibat kesalahan awalnya dari pemerintah," pungkas Dicky.

Sumber: inilah

Komentar