GELORA.ME - Heboh dana umat Rp700 Miliar diduga disalahgunakan ke perusahaan data center.
Uang itu digunakan untuk pembiayaan sebuah perusahaan data center. Pembayaran cicilan pertama perusahaan tersebut, langsung macet.
Akibatnya, rasio pembiayaan bermasalah atau non-performing financing (NPF) bank syariah itu langsung membengkak. Adapun presiden direktur dari perusahaan data center itu berinisial SUH.
SUH sendiri, bersama seorang petinggi perusahaan data center yang sama, kini menjadi CEO dari perusahaan baru data center MD atau M. Perusahaan itu berencana membangun 3.000 rak server di Jababeka.
Diduga perusahaan data center yang memperoleh dana dari bank syariah, melakukan perubahan merek atau integrasi usaha dengan M.
Pimpinan bank syariah yang dikonfirmasi wartawan kala itu menjelaskan, bahwa kenaikan NPF pada bank akibat dari total outstanding pembiayaan yang menurun.
"Karena adanya pelunasan angsuran nasabah serta adanya repositioning segmentasi pembiayaan, yang awalnya didominasi oleh segmen korporasi kini berubah menjadi segmen retail dan konsumer," ujarnya.
Perihal pembiayaan terhadap perusahaan data center yang macet, hal itu saat ini tengah dalam proses penyelesaian melalui lelang jaminan.
Adapun pimpinan bank yang sama, saat dikonfirmasi kembali guna menanyakan perkembangan persoalan itu, pada Rabu, 10 September 2025, disebut tak bisa diwawancarai karena sedang ada pertemuan.
Sumber: disway
Artikel Terkait
Kritik Prabowo Soal Wisata Bencana: Sinyal Tegas Konsolidasi Kabinet dan Komunikasi Pemerintah
Said Didu Peringatkan Prabowo Soal Kudeta Sunyi, Soroti Tindakan Kapolri Listyo Sigit
Presiden Prabowo Larang Pejabat Hanya Foto-foto di Lokasi Bencana, Tegur Keras Pencitraan
Pembalakan Liar Sumatera: Desakan Usut Aktor Intelektual Penyebab Banjir Bandang