TAK ADA SUARA DI DPR TENTANG YANG RAMAI IJAZAH ITU….?
Oleh: Aendra Medita
Jurnalis Senior, Analis PKKPI – Pusat Kajian Komunikasi Politik Indonesia
Diamnya Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI adalah tanda tanya besar, terhadap isu dugaan ijazah palsu.
Jika yang terjadi atas dugaan ijazah palsu Presiden adalah luka besar bagi demokrasi.
Ketika rakyat ramai mempertanyakan kebenaran dokumen pendidikan seorang kepala negara, DPR justru memilih menjadi patung.
Bungkam. Diam. Padahal, DPR adalah perpanjangan suara rakyat. Mana suaramu…..
Ketika suara rakyat dibungkam, maka institusi yang seharusnya membela justru turut memelihara kebisuan.
Ini bukan hanya tentang dokumen akademik. Ini tentang akuntabilitas, transparansi, dan integritas pejabat publik loh….
Apakah DPR tidak merasa perlu bertanya? Tidak merasa perlu menyelidiki? Atau sudah ada sesuatu yang membungkam mereka?
Apakah DPR telah mati kutu? Ataukah justru banyak dari mereka menyimpan aib serupa hehehe —ijazah palsu, gelar instan, atau kepentingan gelap? Rakyat tak lagi naif.
Ketika satu per satu pemimpin negara ketahuan menggunakan gelar tanpa dasar akademik, publik bertanya-tanya: siapa lagi?
DPR yang tidak bergerak, patut dicurigai sedang melindungi dirinya sendiri. Mereka bukan hanya membungkam pertanyaan rakyat, tapi juga mengunci akses pada transparansi.
Apakah diam mereka adalah bentuk ketakutan? Atau bentuk konspirasi?
Banyak dari anggota dewan kini lebih terlihat “bayak” sebagai pemain, bukan negarawan. Bermain aman.
Bermain kuasa. Bermain anggaran. Mereka lihai membalikkan logika. Kritik dianggap subversif, pertanyaan dianggap gangguan.
Maka, suara-suara kritis dari masyarakat sipil dituding sebagai ancaman.
Artikel Terkait
Erick Thohir Buka Suara Soal Kegagalan Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026
Ammar Zoni Terlibat Jual-Beli Narkoba di Lapas, Benarkah Bakal Dipindah ke Nusakambangan?
Patrick Kluivert Murka! Timnas Indonesia Gagal ke Piala Dunia 2026 Usai Ditaklukkan Irak
Gaza Butuh Rp 881 Triliun untuk Bangkit Kembali, Ini Rincian Dana Rekonstruksinya