Wanita dan Anak-Anak Tewas dalam Serangan Udara As yang Menargetkan Pimpinan Ansarallah di Yaman

- Senin, 17 Maret 2025 | 11:25 WIB
Wanita dan Anak-Anak Tewas dalam Serangan Udara As yang Menargetkan Pimpinan Ansarallah di Yaman


Panglima Tertinggi IRGC Mayor Jenderal Hossein Salami menegaskan pada hari Minggu bahwa Iran tidak mendikte kebijakan Ansarallah di Yaman.



Nasruddin Amer, wakil kepala kantor media Ansarallah, mengatakan serangan udara tidak akan menghalangi gerakan perlawanan Yaman.


"Sanaa akan tetap menjadi perisai dan pendukung Gaza dan tidak akan meninggalkannya, apa pun tantangannya," tulisnya di media sosial.


Serangan tengah malam itu menandai serangan udara pertama Barat yang menghantam Yaman sejak kesepakatan gencatan senjata Gaza mulai berlaku pada bulan Januari. Serangan itu juga terjadi beberapa hari setelah Trump menambahkan kembali Ansarallah ke dalam daftar  Organisasi Teroris Asing (FTO).


Awal minggu ini, Angkatan Bersenjata Yaman (YAF) mengumumkan pemberlakuan kembali larangan bagi semua kapal Israel yang melewati area operasional yang ditentukan di Laut Merah, Laut Arab, Selat Bab al-Mandab, dan Teluk Aden, menyusul berakhirnya batas waktu yang  ditetapkan oleh pemimpin Ansarallah Abdul Malik al-Houthi bagi Israel untuk mengizinkan bantuan masuk ke Gaza.



"Setiap kapal Israel yang mencoba melanggar larangan ini akan menjadi sasaran di wilayah operasi yang dinyatakan. Larangan ini akan berlanjut hingga penyeberangan ke Jalur Gaza dibuka kembali dan bantuan, makanan, dan pasokan obat-obatan diizinkan masuk," tegas pernyataan YAF.


Upaya Sanaa untuk menghentikan genosida AS-Israel di Gaza memicu  perang ilegal yang diprakarsai oleh Washington dan London pada Januari 2024, yang mengakibatkan ratusan serangan udara di negara termiskin di dunia Arab itu


Sumber: Tribunnews 

Halaman:

Komentar