"Saya mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada pihak yang dirugikan atas kasus saya. Saya merasa bersalah dan sangat menyesal dengan kejadian ini," ujarnya, dikutip Kamis (27/2/2025).
Bu Guru Salsa melanjutkan, "Hal ini bermula karena saya telah tertipu oleh seseorang di media sosial dan chat pribadi saya kepada penipu itu disebarkan dan diperjualbelikan. Saya tidak bisa mengontrol hal itu," ungkapnya.
Dia pun menegaskan telah memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai guru bantu dan bukan lagi bagian dari instansi mana pun sejak 7 Februari 2025. Keputusan ini murni pilihannya, tanpa ada paksaan dari pihak mana pun.
"Kelalaian dan kekhilafan ini murni kesalahan saya tanpa sepengetahuan dan campur tangan dengan orang terdekat saya. Yang jelas tidak ada orang sekitar saya yang akan membiarkan ini terjadi. Ini murni kebodohan saya," ungkapnya.
"Ini pelajaran berharga bagi saya dan saya sangat jauh dari cerminan seorang guru. Semoga juga menjadi pembelajaran bagi teman-teman untuk lebih waspada terhadap modus penipuan di media sosial. Cukup kejadian ini berhenti di saya," tambah Bu Guru Salsa.
Bu Guru Salsa Siap Bertanggung Jawab
Di pernyataan klarifikasi, Bu Guru Salsa mengaku siap bertanggung jawab. Dengan begitu, dia berharap kehidupannya bisa berlanjut dengan berusaha menjadi pribadi yang baik, serta menjalani keseharian dengan normal kembali.
"Terima kasih atas keluarga dan teman-teman yang sampai detik ini masih menguatkan saya. Sekali lagi mohon maaf dan terima kasih atas perhatiannya," kata Bu Guru Salsa.
Demikian informasi mengenai kabar viral soal klarifikasi Bu Guru Salsa yang mengaku siap bertanggung jawab karena video dewasa miliknya telah tersebar di media sosial
Sumber: inews
Artikel Terkait
Trump Tetapkan Nigeria Negara Sangat Mengkhawatirkan, Ini Alasannya
Rocky Gerung Kritik Lingkungan Prabowo: Dikelilingi Orang Pragmatis dengan Prinsip Asal Prabowo Senang
Bahaya Pohon Tumbang di Jakarta: Tips & Imbauan Distamhut Saat Hujan
Utang Era Jokowi Tembus Rp 9.138 Triliun, Purbaya Buka Kotak Pandora Ekonomi