GELORA.ME - Kabar mengejutkan baru-baru ini datang dari Komunikasi dan Digital (Komdigi) yang diduga tengah berencana menyiapkan layanan internet mudah dan cepat 100 Mbps seharga 100-150 ribuan per bulan.
Langkah ini rencananya akan dimulai dengan pelelangan frekuensi 1,4 GHz untuk meningkatkan akses internet di Indonesia. Seperti kita ketahui, bahwa akses internet di Indonesia masih kalah cepat dibanding negara lainnya, baik itu internet mobile maupun fixed broadband.
Berdasarkan laporan Speedtest Global Index Desember 2024 yang dirilis Ookla, menyebutkan bahwa internet fixed broadband Indonesia hanya mencapai 32,07 Mbps. Di mana itu artinya, Indonesia menempati posisi 121 dari 154 negara di dunia.
Melalui rencana tersebut, nantinya Komdigi akan mengalokasikannya untuk keperluan Broadband Wireless Access (BWA). Kabarnya frekuensi akan dilelang dalam waktu dekat.
Frekuensi tersebut nantinya akan digunakan untuk layanan internet rumah serta mendukung beberapa sektor, seperti halnya pendidikan dan kesehatan.
Dikutip dari akun Instagram @thelazymerchant, Wayan Toni Supriyanto selaku Dirjen Infrastruktur Komdigi mengungkapkan bahwa penetrasi fixed broadband di Indonesia masih rendah (hanya 21,31%) dan kecepatan rata-rata internet kita masih di 32,10 Mbps.
Dengan adanya kebijakan ini nantinya masyarakat diharapkan lebih bisa menikmati internet lebih cepat dan pastinya dengan harga lebih ramah di kantong.
Reaksi Warganet
Sontak saja beredarnya kabar tersebut langsung menuai beragam reaksi warganet di media sosial.
"Mbps ya... Fup berapa gk dikasi tau," tulis warganet.
"Nanti bohong," seru lainnya.
"Celah korupsi," timpal warganet lainnya.
"Ah yang bener ajee," tulis lainnya.
Sumber: viva
Artikel Terkait
Bukan Asal Ceplos, Dokter Tifa Yakin Ijazah Jokowi Palsu Lewat Keahlian Khusus Ini
Tuai Pro Kontra! Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Usul Program Sumbat Sperma Suami Jadi Syarat Penerima Bansos
Tanggapi Desakan Purnawirawan Minta Gibran Dimakzulkan, Hercules: Sudah Bau Tanah, Saya Tidak Takut
Polda Sumut Selidiki Laporan Mahasiswi UINSU Diduga Dilecehkan Asisten Dosen Sekaligus Ustaz