Cerita Pilu di Balik Kemegahan IKN, Warga Kehilangan Akses Air Bersih

- Kamis, 08 Agustus 2024 | 01:01 WIB
Cerita Pilu di Balik Kemegahan IKN, Warga Kehilangan Akses Air Bersih

Arman mengaku khawatir terhadap rencana pembangunan tembok di sekitar anak Sungai Sepaku yang diklaim pemerintah sebagai langkah pencegahan banjir. Tembok ini ditengarai bakal membatasi akses warga sekitar IKN ke sungai.


Baca Juga :  Indonesia Terancam Krisis Pangan, Bisa Menjadi Importer Beras Terbesar di Dunia

Direktur Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Kalimantan Timur, Fathur Roziqin Fen, secara tegas mengatakan ruang dan akses hidup warga Sepaku, khususnya yang berada dekat dengan IKN, semakin terbatas. Alih-alih memenuhi kebutuhan air, dia menilai proyek intake justru menjauhkan warga dari sungai yang menjadi sumber kehidupan.


“Sungai-sungai itu dibeton, dibendung, lantas apakah ini bentuk dari pemenuhan? Saya rasa tidak,” katanya kepada Tempo.


Hingga saat ini pun, belum ada pembahasan ihwal akses air untuk warga di Sepaku atau daerah yang terdampak pembangunan IKN. Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, Danis Sumadilaga, sebelumnya hanya mengatakan bahwa air minum sudah mengalir di Istana Negara IKN, Kantor Presiden, Gedung Sekretariat Presiden, Gedung Kementerian Sekretariat Negara (Setneg), gedung-gedung kementerian koordinator, hingga Hotel Nusantara.


“Saya sedang menunggu kabar proses masuk (air minum) ke rumah tapak jabatan menteri dan hunian apartemen aparatur sipil negara,” ujar Danis.


Sumber: tempo

BERIKUTNYA

SEBELUMNYA

Halaman:

Komentar