Profil Nat Rothschild, Konglomerat Buka Pabrik di Batam, Sahabat Prabowo, Ini Rekam Jejak Bisnisnya

- Rabu, 07 Agustus 2024 | 16:00 WIB
Profil Nat Rothschild, Konglomerat Buka Pabrik di Batam, Sahabat Prabowo, Ini Rekam Jejak Bisnisnya


Sebelumnya, Nat mengakuisisi 25 persen saham Volex pada 2008 dan menduduki posisi direktur eksekutif.


Dia berkeinginan untuk mentransformasi manufaktur kabel yang telah berusia 132 tahun itu di tengah era disrupsi teknologi.


Seperti diketahui, PT Volex Indonesia melayani berbagai macam pasar dan pelanggan dengan keahlian khusus dalam perakitan kabel, perakitan tingkat tinggi, daya pusat data dan konektivitas.


Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad, melalui pesan singkat pada Selasa (6/8/2024) pagi, menyambut baik investasi yang masuk ke wilayah Batam.


Menurut Ansar, pemilihan Batam sebagai lokasi investasi PT Volex Indonesia memiliki sejumlah keunggulan, terutama karena Batam berbatasan langsung dengan beberapa negara dan berada di jalur perdagangan laut penting, yaitu Selat Malaka.


"Selain itu, wilayah Kepri secara keseluruhan juga mendapatkan keuntungan dari kebijakan pusat, seperti penetapan wilayah BBK sebagai daerah perdagangan dan pelabuhan bebas," singkat Ansar, dilansir Kompas.com.


Kebijakan pemerintah pusat yang mendukung semakin mempermudah investasi asing untuk masuk ke Indonesia melalui wilayah Kepri.


PT Volex Indonesia diketahui melayani berbagai jenis pasar dan pelanggan, dengan spesialisasi dalam perakitan kabel, daya pusat data, dan konektivitas.


Salah satu produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini adalah kabel khusus untuk pengisian daya kendaraan listrik milik Tesla. 


"Semoga ini bisa membuka jalan bagi investasi lainnya untuk masuk ke wilayah Kepri," tambahnya.


Sejarah dan Rekam Jejak Volex


Dikutip dari laman resminya, Rabu (7/8/2024), Volex adalah perusahaan yang berfokus pada pembuatan produk kelistrikan. 


Volex awalnya bernama Ward & Goldstone, didirikan sekitar tahun 1892 dan bernama Ward & Goldstone pada tahun 1919.


Pada tahun 1922, perusahaan ini memiliki 850 orang karyawan dan memproduksi dan/atau menjual berbagai macam produk listrik, termasuk lampu, obor, kumparan medis, ketel listrik, baterai, dinamo, dan telepon, serta perangkat telegrafi nirkabel.


Sejak tahun 1910, Ward & Goldstone mulai menggunakan nama merek Volex untuk memasarkan baterai.


Selama Perang Dunia II, perusahaan memasok produk komunikasi radio untuk militer Inggris, khususnya kabel yang digunakan dalam pesawat angkatan udara Inggris.


Pada tahun 1984 Ward & Goldstone berubah nama menjadi Volex Group Plc dan mulai menggunakan nama merek Volex untuk sebagian besar operasi individualnya, yang kemudian menjadi Volex Plc pada tahun 2011.


Pada tahun 2000, meskipun kantor pusat tetap berada di Warrington, di Inggris barat laut, dan beberapa produksi masih berlangsung di Inggris, Volex telah berkembang menjadi perusahaan internasional, dengan tidak hanya operasi penjualan tetapi juga beberapa lokasi produksi di seluruh dunia.


Aktivitas manufaktur Volex sepenuhnya dilakukan di luar Inggris. Volex memiliki lokasi pabrik di Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, dan Asia.


Pada tahun 2009, Volex plc memindahkan kantor pusatnya ke London, tempat kantor tersebut bertahan selama 10 tahun berikutnya. 


Pada April 2020, kantor pusat dipindahkan ke Basingstoke.


Volex memiliki 28 pabrik di 25 negara dan 14.000 karyawan. 


Di Asia, pabrik Volex antara lain di China, Vietnam, dan Indonesia, pun anak usahanya memiliki pabrik di India.


Produk Volex antara lain kabel daya listrik, colokan, konektor, dan stopkontak. Produk kabel daya Volex dijual kepada produsen untuk berbagai macam aplikasi perangkat, peralatan, dan perkakas listrik dan elektronik.


Volex pun diketahui memproduksi ragam produk pengisian daya kendaraan listrik, seperti kabel dan charger. (*)


Sumber: wow

SEBELUMNYA

Halaman:

Komentar