Kali ini, penguasa betul-betul menghitung bahayanya Anies jika dapat tiket. Maka, Anies harus dihentikan langkahnya agar tidak punya panggung di 2029.
Berbeda dari Anies Baswedan, Ridwan Kamil yang kabarnya otw ke Jakarta justru mendapat dukungan dari arus atas, yaitu DPP partai yang tergabung dalam KIM.
Info yang santer beredar di publik bahwa Ridwan Kamil maju atas perintah Jokowi. KIM yang dikomandani oleh Jokowi nampaknya sami'na wa atha'na kepada presiden.
Apalagi Prabowo, pemenang Pilpres 2024 ini pun sepertinya memberi sinyal persetujuannya. Apakah karena Prabowo tidak mau terlihat berkonfrontasi dengan Jokowi, atau bahkan penjegalan terhadap Anies ini memang menjadi bagian dari strategi Prabowo? Sejarah nanti yang akan memberi tahu anda.
Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta sangat rendah. Karena itu, tidak ada satu pun partai tingkat DPW Jakarta yang mengusulkan Ridwan Kamil untuk maju di Pilgub Jakarta. Artinya? Ridwan kamil adalah "paket arus atas".
Tiga hari ini muncul pertanyaan dari berbagai pihak. Bahwa Ridwan Kamil sudah sempat balik kanan dan kembali ke Jawa Barat, kenapa balik lagi ke Jakarta? Bukankah di Jawa Barat, peluang Ridwan Kamil menang bisa di atas 60 persen. Sementara di Jakarta? Elektabilitas Ridwan Kamil sangat rendah dan tidak ada satupun DPW dan DPD yang mengusulkan.
Seorang kawan melalui grup WA bertanya: "apakah ada kekuatan besar yang memberi jaminan bahwa Ridwan Kamil akan menang di Jakarta?". Apakah ini ada hubungannya dengan isu bahwa Anies tidak bakal dapat tiket maju, sehingga Ridwan Kamil bisa melenggang untuk mudah menang.
Ahok, mantan gubernur DKI Jakarta bilang: bahwa KIM tidak akan melawan kotak kosong. KIM akan melawan calon independen. Ahok berupaya meyakinkan publik seolah Ridwan Kamil yang diusung KIM tidak akan punya lawan, kecuali pasangan independen yang disiapkan. Dari ucapan Ahok memberi sinyal seolah sudah ada keyakinan bahwa Anies tidak bakal bisa nyalon di Pilgub Jakarta.
Jika Anies gagal nyagub di Jakarta, maka kontestasi Pilgub Jakarta adalah paket arus atas. Aspirasi warga yang dipotret oleh berbagai survei terabaikan.
Tidakkah dalam politik di Indonesia, fakta ini yang sering terjadi? Arus bawah atau aspirasi rakyat hampir selalu diabaikan, dan negara melayani kebutuhan arus atas. Di situlah kendali oligarki terhadap bangsa ini selalu semakin meyakinkan. Kalau sudah begini, anda mau ngomong apa?
*(Penulis adalah Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa)
Artikel Terkait
KPK Selidiki Proyek Whoosh KCJB: Jokowi dan Para Menteri Bisa Dipanggil
Arab Saudi Cetak Rekor 4 Juta Visa Umrah dalam 5 Bulan, Begini Aturan Barunya
Nanang Gimbal Dituntut 15 Tahun Penjara, Ini Kronologi Pembunuhan Sandy Permana
SIM Keliling Bandung Hari Ini 2025: Lokasi, Syarat & Biaya Perpanjangan