Anies Terancam Gagal Nyagub

- Senin, 05 Agustus 2024 | 14:45 WIB
Anies Terancam Gagal Nyagub



OLEH: TONY ROSYID*

   

SEMUA survei di Jakarta merilis hasil bahwa elektabilitas Anies tertinggi. Hampir tiga kali lipat dari elektabilitas Ahok dan Ridwan Kamil. 


Ini artinya bahwa dukungan arus bawah kepada Anies sangat kuat. Masyarakat Jakarta masih menginginkan Anies untuk memimpin kembali Jakarta.



Merespons sejumlah hasil survei itu, empat partai di wilayah Jakarta mengusulkan agar partainya mengusung Anies untuk maju di Jakarta. Empat partai itu adalah PKS, PKB, Nasdem dan PDIP.


DPP PKS telah merespons usulan DPW-nya, lalu mengumumkan dukungannya kepada Anies. Bahkan PKS mendeklarasikan Anies berpasangan dengan Sohibul Iman. Sementara DPW PKB, DPW Nasdem dan DPD PDIP masih menunggu keputusan DPP merespons usulan mereka.


Belakangan PKB menyatakan akan pindah haluan. Tegas diungkapkan oleh waketum PKB, Jazilul Fawaid ke publik. Kata Jazilul: "sudah ada tawaran dari KIM (Koalisi Indonesia Maju)". 


Pasti tawaran menarik dan menggiurkan. Sulit ditolak. Anda kalau dapat tawaran itu, belum tentu bisa menolak. Dahsyat bro tawarannya. Kalau diceritakan, badan anda bisa gemeter.


Sementara Nasdem, sejumlah kader kabarnya sedang menggigil. Kali ini, Nasdem sedang menghadapi tekanan yang sungguh amat berat. Jika anda ditawarin madu atau racun, apa yang anda pilih? Nekat usung Anies, siap-siap Nasdem minum racun.


Jika PKB dan Nasdem tidak jadi usung Anies, maka ini kesempatan bagi PKS untuk hengkang dari Anies. PKS hanya punya pilihan untuk terima tawaran dari KIM. Paket Ridwan Kamil-Sohibul Iman bisa dirajut. PKS dapat cawagub tanpa ada partai yang protes. PKS juga akhirnya bisa masuk koalisi sesuai harapan, plus yang lain-lain. 


Tapi anda nggak boleh lupa. Skenario sewaktu-waktu bisa berubah. Jelang pendaftaran, pasangan yang diusung KIM bisa Ridwan Kamil-Kaesang Pangarep, atau malah Kaesang-Sohibul Iman. Siap-siaplah dengan berbagai kejutan.


Bagaimana dengan PDIP? Apakah PDIP akan ikut KIM yang berada dalam kendali Jokowi? Jika PDIP tidak mau, maka satu-satunya pilihan tersisa bagi PDIP adalah mengusung Anies bersama PKS. 


Apakah PKS mau? Bagi PKS, bersama KIM tentu saja kalkulasi politiknya jauh lebih banyak menguntungkan dari pada bersama PDIP berhadap-hadapan dengan dua penguasa. Penguasa baru dan penguasa lama. Sepertinya, PKS sudah merasakan beratnya kalau jadi oposisi lagi. Sungguh benar-benar amat sangat berat sekali.


Anies, meski didukung oleh arus bawah dan punya elektabilitas yang cukup tinggi, tapi jika arus atas tidak menghendaki, maka lewat juga. 


Halaman:

Komentar