GELORA.ME -Aksi protes baru yang diluncurkan warga Bangladesh di ibu kota Dhaka kembali memakan korban jiwa yang tidak sedikit.
Mengutip Reuters pada Senin (5/8), sedikitnya 91 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya terluka akibat kerusuhan antara demonstran dan personel keamanan yang berusaha menertibkan aksi demo.
Markas Besar Kepolisian Bangladesh di Dhaka mengatakan, 13 di antara korban tewas merupakan polisi.
"Lebih dari 300 polisi juga terluka dalam serangan pengunjuk rasa di berbagai kantor polisi di seluruh negeri," ungkap laporan tersebut.
Setidaknya 77 orang tewas di 18 distrik di negara itu, termasuk empat di ibu kota Dhaka, harian Prothom Alo melaporkan, mengutip sumber dari kepolisian dan rumah sakit.
Mereka yang tewas termasuk pengunjuk rasa, Liga Awami yang berkuasa, dan anggota oposisi Partai Nasionalis Bangladesh.
Sementara itu, ratusan orang, termasuk mereka yang mengalami luka tembak, dirawat di berbagai rumah sakit.
Setelah protes mahasiswa menuntut reformasi kuota PNS mereda, kini muncul aksi serupa dengan seruan agar Perdana Menteri Sheikh Hasina mundur dari jabatannya.
Kantor Perdana Menteri dalam sebuah pernyataan menyebut para pengunjuk rasa yang melakukan kekerasan sebagai teroris.
PM Hasina telah memperingatkan bahwa pemerintahannya akan mengambil tindakan keras terhadap penjahat yang menyebabkan masalah.
Artikel Terkait
Arab Saudi Cetak Rekor 4 Juta Visa Umrah dalam 5 Bulan, Begini Aturan Barunya
Nanang Gimbal Dituntut 15 Tahun Penjara, Ini Kronologi Pembunuhan Sandy Permana
SIM Keliling Bandung Hari Ini 2025: Lokasi, Syarat & Biaya Perpanjangan
Kasus Misteri Kematian Terapis RTA di Pejaten: Pencabutan Laporan & 22 Saksi Diperiksa