PBB Nyalakan Tanda Bahaya, Dunia Sedang Dilanda Epidemi Panas Ekstrem

- Jumat, 26 Juli 2024 | 10:31 WIB
PBB Nyalakan Tanda Bahaya, Dunia Sedang Dilanda Epidemi Panas Ekstrem



GELORA.ME -Gelombang panas ekstrem yang diperburuk oleh perubahan iklim saat ini telah menjadi bahaya yang mengancam kelangsungan umat manusia.


Untuk itu, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres dalam pesannya pada Kamis (25/7) mendesak negara-negara di dunia untuk segera melakukan tindakan pencegahan agar tidak timbul lebih banyak korban.



"Umat manusia sedang menderita epidemi panas yang ekstrim,” kata Guterres, seperti dikutip dari DW, Jumat (26/7).


Peringatan Guterres muncul sehari setelah pemantau iklim Uni Eropa mengatakan dunia mengalami hari terpanas yang pernah tercatat pada minggu ini. Pemantau melaporkan  Senin (22/7) adalah hari terpanas yang pernah tercatat, melampaui rekor yang dibuat satu hari sebelumnya.


“Miliaran orang menghadapi epidemi panas ekstrem – yang melemah akibat gelombang panas yang semakin mematikan, dengan suhu mencapai 50 derajat Celcius di seluruh dunia,” kata Guterres. 


"Suhunya 122 derajat Fahrenheit. Dan setengah mendidih," ujarnya.


Jutaan orang di seluruh dunia telah mengalami suhu tertinggi dalam beberapa minggu terakhir, termasuk di Timur Tengah, Afrika dan Asia, dimana krisis ini telah memperburuk kesenjangan sosial.


Menurut laporan Organisasi Buruh Internasional (ILO) yang diterbitkan pada Kamis, lebih dari 70 persen tenaga kerja global atau sekitar 2,4 miliar orang  kini berisiko tinggi terkena panas ekstrem.


Halaman:

Komentar