Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kemlu RI Abdul Kadir Jailani mengatakan bahwa impor barang yang dilakukan Indonesia dari Israel itu melalui negara pihak ketiga.
"Seperti saya tegaskan bahwa kita sudah melihat data statistiknya, bahwa perdagangan Indonesia dengan Israel pertama dilakukan secara tidak langsung melalui negara pihak ketiga dan nilainya itu sebetulnya hanya 0,003% dari semua perdagangan Indonesia dengan negara-negara yang lain," katanya, saat ditanyai awak media, ketika menjadi pembicara di Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jakarta, pada Kamis (18/7/2024).
Dia menegaskan bahwa dalam kebijakan masalah impor ini, Indonesia selalu melihat semua ketentuan peraturan internasional dan nasional, dan akan selalu konsisten dengan itu.
Adapun saat ditanyai mengenai negara pihak ketiga yang dimaksud, dia menyatakan bahwa negara ketiga itu bisa dari negara manapun.
"Banyak, bisa dari negara manapun, dunia ekspor impor itu biasa ekspor barang melalui negara ketiga," ujarnya menjelaskan.
Selain itu, saat ditanyai mengenai kementerian yang bertanggung jawab atas impor Indonesia dari Israel tersebut, dia tidak mengetahui secara spesifik. "Kadang-kadang kita tidak tahu masalah kementerian apa, tapi yang pasti ini Business to Business antara importir di sini yang kita tidak tahu," ucapnya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa ketika barang dari Israel masuk tentu mengetahuinya, namun masalahnya adalah pihaknya tidak mengontrol pembelian tersebut.
Artikel Terkait
Kasus Misteri Kematian Terapis RTA di Pejaten: Pencabutan Laporan & 22 Saksi Diperiksa
Layanan Perjalanan Bisnis 24/7 AladinTravel: Solusi Efisiensi Perjalanan Dinas Perusahaan
Trump Tegaskan Alasan AS Lakukan Uji Coba Senjata Nuklir, Ini Kata-Katanya
Banjir Bandang Jati Padang 1.5 Meter: Kronologi & Dampak Jebolnya Tanggul Baswedan