"Kaum muslimin yang tidak peduli dengan kasus Palestina, hatimu dimana hey hamba Allah," ungkap Buya Yahya. "Kalau Anda memang sudah tidak bisa membantu orang Palestina, paling tidak Anda jangan membantu orang Israel, ini keimanan," sambungnya. Kemudian, ia berharap pemberhentian beli produk Israel sudah bisa dilakukan dari sekarang.
"Sudah tidak bantu Palestina, Anda belanja kepada mereka, iman Anda dimana hei hamba Allah, dan jangan banyak berhujjah, tapi kalau sebuah produk sudah diindikasi bahwasannya akan ke sana ke Israel, kok anda masih minum? dimana iman Anda?," jelas Buya Yahya.
Ia berpendapat bahwa produk-produk yang digunakan dan dibeli diibaratkan tetap mendukung adanya pembantaian di Jalur Gaza.
"Bisa jadi satu wadah minuman atau apapun yang Anda beli itu jadi peluru yang akan ditembakkan kepada orang Islam," terangnya. Pendakwah itu menyoroti masih banyak produk yang menarik dan lebih bagus dibuatkan oleh umat Islam.
Namun, kebanyakan orang selalu lebih menyukai menggunakan produk dibuat dari Israel daripada umat Islam. Menurutnya, jika pola pikir tersebut terus ditanam maka tidak akan berkembang dan zionis Israel terus berkuasa.
"Coba saja Anda bayangkan saudara kita punya produk banyak, produknya bagus-bagus tapi tidak bekembang," tuturnya. "Kenapa? Karena kita lebih senang dengan produknya orang yang memusuhi kita sehingga saudara kita tidak kita beli, mana bisa bekembang," lanjutnya.
"Seandainya umat Nabi Muhammad kompak yang punya toko, berapa ratus toko dari Sabang samapi Merauke kalau mereka semangat untuk mengangkat produk saudaranya, apa yang terjadi? Ekonomi bangsanya akan terangkat," tandasnya.
Penjelasan dan saran tersebut menunjukkan dua orang MUI yang dipecat diduga menjadi bagian pengurus dari LSM Rahim.
Rahim sendiri berada di bawah kepemimpinan Intelektual muda Nahdlatul Ulama, KH. Mukti Ali Qusyairi. Dipantau tvOnenews.com dari laman resminya, ada tiga lembaga turut mendukung pembentukan LSM Rahim.
Tiga organisasi agamawi membentuk Rahim yakni Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama, Eits Chaim Indonesia, dan BNEI NOAH (Bani Nuh) Indonesia.
Hal yang menjadi sorotan adalah sosok yang diduga mengatur perjalanan dua anggota MUI saat bertemu Dubes Israel di Singapura.
Sosok yang menyokong perjalanan enam delegasi LSM Rahim ke Dubes Israel, yakni Anggota Steering Committee Rahim alias Rumah Ibrahim untuk Urusan Luar Negeri, Elisheva Stross
Sumber: tvOne
Artikel Terkait
Trump Klaim Iran Tak Mampu Nuklir Pasca Serangan Udara: Fakta Terbaru
Rose BLACKPINK Makan Sate di Jakarta 2025, Reaksi BLINK Bikin Heboh
Novrianto Tewas Terbungkus Terpal di Kebun Siak, Identitas dan Kronologi Penemuan
2 Kerangka Manusia Ditemukan di Gedung ACC Kwitang Pasca Demo Ricuh, Ini Kronologinya