A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. 820.000.000
Tanah dan Bangunan Seluas 336 m2/240 m2 di KAB / KOTA KOTA METRO , HASIL SENDIRI Rp. 700.000.000
Tanah Seluas 1000 m2 di KAB / KOTA LAMPUNG TENGAH, HASIL SENDIRI Rp. 120.000.000
B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 210.000.000
MOBIL, TOYOTA INNOVA Tahun 2006, HASIL SENDIRI Rp. 90.000.000
MOBIL, TOYOTA AVANZA Tahun 2015, HASIL SENDIRI Rp. 120.000.000
C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. 99.700.000
D. SURAT BERHARGA Rp. ----
E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 8.500.000
F. HARTA LAINNYA Rp. ----
Sub Total Rp. 1.138.200.000
III. HUTANG Rp. 150.875.545
IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp. 987.324.455
Bawa 3 Senjata Api ke Acara Pernikahan
Polisi Sebut Korban yang Tertembak oleh Anggota DPRD Lamteng Merupakan Paman Tersangka.
Danramil Koramil 411-09/Seputih Surabaya, Lampung Tengah, Kapten Inf Gunawan, mengungkapkan M Saleh Mukadam membawa tiga jenis senjata api (senpi) saat datang ke acara pernikahan pada Sabtu.
Salah satu senpi itu kemudian digunakan Saleh untuk memeriahkan acara pernikahan, namun nahas mengenai pamannya sendiri.
Ketiga jenis senpi yang dibawa adalah pistol FN dan senapan laras panjang SS1.
"Ada 3 senjata yang dibawa, di antaranya laras pendek FN dan laras panjang SS1," katanya kepada TribunLampung.co.id, Sabtu.
Terpisah, Kapolres Lampung Tengah, AKBP Andik Purnomo Sigit, menyebut Saleh sempat mengelabui petugas kepolisian.
Andik mengatakan Saleh awalnya hanya menyerahkan senapan angin.
Tetapi, saat didesak, Saleh pun memberikan senpi miliknya yang ia gunakan saat kejadian.
"Namun, saat diminta menyerahkan barang bukti senjata laras panjang, MSM menyerahkan senapan angin kepada polisi," ungkap Andik, Minggu (7/7/2024).
"Setelah kita tunjukkan bukti otentik, akhirnya tersangka menyerahkan senjata laras panjang tersebut," imbuhnya.
Akibat perbuatannya, Saleh dijerat Pasal 359 KUHPidana dan Pasal 1 Ayat (1) UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951 dengan ancaman hukuman 5 tahun dan 20 tahun
Sumber: Tribunnews
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
KPK Selidiki Dugaan Markup Proyek Kereta Cepat Whoosh: Fakta Terbaru!
Shell dan TotalEnergies Catat Penurunan Laba, Ini Penyebab dan Proyeksi Harga Minyak
Hujan Es Tangerang 2025: Penyebab, Dampak, dan Penjelasan BMKG
Bestari Barus Buka Suara Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Ini Alasan Kontroversialnya