Kedelapan narapidana yang bernama Rifaldy, Sudirman, Hadi, Eko, Eka, Jaya, Supriyanto, dan Saka Tatal sering bercerita kepada Abi terkait siksaan dan paksaan untuk mengaku sebagai pelaku pembunuhan Vina.
Kuasa hukum Pegi Setiawan, Toni RM, melakukan takziah ke rumah duka Abi yang berada di Kelurahan Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jawa Barat. Dalam takziah tersebut, isak tangis istri Abi tak terbendung saat menceritakan keseharian Abi kepada Toni RM.
Toni mengungkapkan Abi adalah sosok pemberani yang muncul di saat suasana mencekam untuk mengungkapkan kebenaran.
"Pak Abi itu muncul menceritakan seperti itu saat suasana yang mencekam dengan statement dari curhatan ketujuh terpidana itu bahwa Pak Abi menilai mereka jujur, tidak bohong, melihat dari gestur tubuhnya, mereka tidak bersalah, mereka tidak melakukan," ungkap Toni usai melakukan takziah, Sabtu (6/7/2024).
Toni mengatakan dengan adanya keterangan dari Abi, para penegak hukum termasuk Hakim Agung dapat terketuk hatinya dalam memutuskan peninjauan kembali (PK) pada kedelapan terpidana tersebut.
"Kenapa mereka mengaku? Kata Pak Abi, mereka sudah tidak kuat lagi digulung terus, sehingga mau tidak mau harus mengaku. Nah, Pak Abi berani menyampaikannya kepada publik, sehingga aparat penegak hukum mendengar dan mempunyai hati nurani. Hakim Agung yang menangani peninjauan kembali dari kedelapan terpidana itu mudah-mudahan mendengar cerita dari Pak Abi," katanya.
Toni memaparkan, meski Abi telah meninggal dunia dan tidak dapat memberikan keterangannya di persidangan, setidaknya hakim agung yang akan menjalani PK sudah pernah mendengar keterangan dari Abi.
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
KPK Percepat Penyelidikan Korupsi Kereta Cepat Whoosh, Imbau Pihak Terkait Kooperatif
Tanggul Jebol di Pondok Kacang Prima Tangsel, 180 KK Terdampak Banjir
KPK Selidiki Dugaan Markup Proyek Kereta Cepat Whoosh: Fakta Terbaru!
Shell dan TotalEnergies Catat Penurunan Laba, Ini Penyebab dan Proyeksi Harga Minyak