"Mata uang rupiah fluktuatif namun (diperkirakan) ditutup melemah," kata Ibrahim dalam risetnya, Selasa, 30 April 2024.
Ibrahim menyampaikan argumennya terkait keputusan BI yang menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6,25 persen, demi memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. BI pun tetap memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi di 2024 akan masih berada dalam kisaran 4,7-5,5 persen.
"Ada beberapa dampak dari policy rate itu relatif aman, BI punya set of policy instrument. Stance BI tidak hanya dilihat dari kebijakan soal moneternya saja, kenapa suku bunga kita optimis? Karena nilai tukar untuk memperkuat stabilitas, policy rate untuk stabilkan nilai tukar," jelasnya.
Sumber: viva
Artikel Terkait
Jadwal Siaran Langsung Timnas Indonesia U-17 vs Zambia U-17 di Piala Dunia U-17 2025, Tayang di FIFA+
Waspada Hujan Lebat hingga Ekstrem 1-7 November 2025: BMKG Imbau Siaga Banten, Jakarta, Jawa Barat, dkk.
Revitalisasi Seni & Budaya Betawi: MNC University Gelar Program di Karet Kuningan
OJK Ingatkan Bank Jaga Tata Kelola & Risiko Meski Kejar Target Kredit