Israel mengakui 13 tentara terluka dalam bentrokan atau ledakan IED di wilayah timur dan selatan Jalur Gaza, empat di antaranya berada dalam kondisi kritis. Rinciannya, delapan tentara yang bertempur bersama Batalyon 202 brigade pasukan terjun payung terluka di Gaza timur, sedangkan lima tentara lainnya yang bertempur bersama Batalyon Tzabar di bawah Brigade Givati terluka di Rafah selatan akibat Alat Peledak Improvisasi (IED).
Pekan lalu, media Israel mengungkapkan bahwa 615 tentara pendudukan Israel telah tewas sejak dimulainya perang, dengan 267 di antaranya kehilangan nyawa selama invasi darat di Jalur Gaza.
Mengenai tentara yang terluka, diklaim bahwa 3.361 tentara pendudukan Israel telah terluka sejak awal perang, termasuk 520 orang dengan luka kritis. Saat ini, 26 tentara berada dalam kondisi kritis di berbagai rumah sakit Israel, 157 lainnya mengalami luka sedang, dan 60 lainnya luka ringan.
Dalam berita terkait, media Israel melaporkan kematian tiga tentara pendudukan di garis depan bersama Lebanon, sementara 40 tentara dan seorang pemukim terluka dengan berbagai luka dalam sepekan ini.
Lebih Banyak Operasi Perlawanan
Mengutip laporan media berbasis di Beirut, Al Mayadeen, pasukan militan Palestina di Jalur Gaza terus melawan pasukan pendudukan Israel di berbagai wilayah terutama di kamp Jabalia. Pada Minggu (12/5/2024), Brigade al-Qassam Hamas melakukan operasi kompleks di sebelah timur kamp Jabalia di Gaza timur, tempat pasukan pendudukan Israel ditempatkan.
Pesawat tempurnya berhasil menyerang tank Merkava Israel dengan menggunakan peluru al-Yassin 105, sehingga menyebabkan korban jiwa di antara tim operasinya. Pejuang al-Qassam kemudian melenyapkan tujuh tentara Israel yang ditemukan di belakang kendaraan yang menjadi sasaran dari jarak dekat.
Dalam operasi kompleks lainnya yang dilakukan di Jalan Sekolah di kamp Jabalia, Brigade tersebut menargetkan Pasukan Pendudukan Israel (IOF) yang ditempatkan di dalam sebuah rumah, dengan menggunakan peluru anti-infanteri. Ketika tentara Israel berusaha melarikan diri ke bagian bawah rumah, para militan Palestina itu menggunakan IED jenis Raad anti-infanteri sehingga menimbulkan korban jiwa.
Dalam operasi yang sama, ketika pasukan lapis baja Israel maju untuk menyelamatkan korban luka dan mengambil jenazah tentara yang tewas, mujahidin al-Qassam menargetkan tank Merkava menggunakan peluru al-Yassin 105 dan meledakkan tank lainnya menggunakan bahan peledak penusuk lapis baja Shawaz.
Pejuang Perlawanan juga menembak seorang tentara Israel dalam operasi lain di wilayah yang sama. Di timur laut Jabalia, sebuah tank Merkava menjadi sasaran menggunakan peluru al-Yassin 105.
Sementara itu, di Jabalia timur, al-Qassam menghantam kendaraan pendudukan yang bergerak maju dengan mortir, menargetkan tank Merkava 4 menggunakan peluru al-Yassin 105 di jalan al-Dakhiliyah, dan menyerang pasukan IOF yang tengah berkumpul menggunakan mortir kaliber berat.
Dengan menggunakan alat peledak yang menembus lapis baja Shawaz, para pejuang perlawanan menargetkan buldoser D9 Israel di sebelah timur kamp Jabalia, di mana sebuah Merkava dan sebuah pengangkut personel juga terlibat dengan menggunakan peluru al-Yassin 105.
Al-Qassam juga menyerang posisi artileri Israel dengan mortir kaliber berat, di timur laut Gaza. Media Militer Brigade menerbitkan sebuah video yang mendokumentasikan penargetan pasukan dan kendaraan Israel di Jabalia timur.
#شاهد.. استهداف مجاهدو القسام لجنود وآليات العدو شرق مخيم جباليا شمال قطاع #غزة #طوفان_الأقصى #الميادين pic.twitter.com/YqLZcgZQJ2
Di sebelah timur distrik pusat, dekat jembatan Wadi Gaza, Brigade al-Qassam menargetkan pasukan Israel yang maju dengan menggunakan mortir. Operasi selanjutnya menyebar ke selatan Jalur Gaza, di mana mortir digunakan untuk melawan pasukan Israel yang terletak di penyeberangan Rafah.
Di Rafah timur, pejuang al-Qassam menargetkan buldoser D9 menggunakan peluru al-Yassin 105, yang kemudian membakarnya di sekitar Masjid al-Haroun.
Operasi Brigade Al-Quds
Artikel Terkait
Gempa Magnitudo 4.9 Guncang Meulaboh Aceh: BMKG Pastikan Tidak Berpotensi Tsunami
Polisi di Natuna Ditikam Petugas Kebersihan Diduga Mabuk, Ini Kronologinya
Gempa Magnitudo 5.6 Guncang Maluku Barat Daya, BMKG: Tak Berpotensi Tsunami
Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat: Kronologi, Lokasi, & Profil Lengkap