Sedangkan mereka yang memiliki tingkat keramah-tamahan yang rendah, cenderung menggunakan istilah-istilah yang lebih negatif daripada orang-orang ini.
Terbuka untuk pengetahuan
Bagi orang-orang yang mempunyai tingkat keterbukaan yang tinggi, penggunaan media sosial mereka cenderung mencerminkan kepentingan mereka.
Mereka menghabiskan lebih banyak waktu menggunakan media sosial sebagai cara untuk mencari informasi, membicarakan pekerjaan, atau sekedar bermain game.
Itulah sebabnya orang-orang ini sering dianggap sebagai sosok yang penuh dengan kreativitas, intelektualisme, dan keterbukaan terhadap pengalaman baru.
Neurotisisme
Individu neurotik cenderung lebih aktif di media sosial, seperti halnya orang ekstrovert. Namun, tidak seperti orang ekstrover, mereka cenderung lebih banyak mengekspresikan emosi negatif dalam setiap postingan mereka.
Hal ini sangat masuk akal, mengingat kecenderungan mereka untuk mengalami lebih banyak emosi negatif dibandingkan dengan yang lainnya.
Orang-orang ini biasanya terlihat lebih murung dan cemas dibandingkan dengan yang lainnya. Dibalik itu, mereka juga cenderung selalu mencoba menampilkan versi diri mereka yang lebih ideal. (*)
Artikel Terkait
GMNI Pecat Resbob: Kronologi Lengkap & Alasan Pemberhentian Anggota Penghina Suku Sunda
Banjir Sumatera 2025: 1.030 Korban Jiwa & Polemik Penolakan Status Bencana Nasional
Presiden Prabowo Ungkap Oknum TNI-Polri Terlibat Penyelundupan Timah Bangka
Kritik Pedas Pernyataan Prabowo Soal Bencana: Nyawa Rakyat Bukan Cuma Statistik