Isi Lengkap Wawancara Khusus Mahasiswa Unri yang Hampir Dipolisikan Rektor Gara-Gara Protes Kenaikan UKT, Khariq Anhar: Saya Mencoba Berani

- Sabtu, 11 Mei 2024 | 19:15 WIB
Isi Lengkap Wawancara Khusus Mahasiswa Unri yang Hampir Dipolisikan Rektor Gara-Gara Protes Kenaikan UKT, Khariq Anhar: Saya Mencoba Berani

Jadi yang dilaporin itu waktu itu saya masih ingat di kepolisian hanya saya sendiri yang terlapor. Jadi teman yang pegang akun itu juga enggak ada (tidak dilaporkan). Padahal ada beberapa orang lagi. Itu sudah saya akui juga di BAP. 


Karena saya juga melihat teman-teman saya ini berani tidak ketika dipanggil polisi. Ternyata mereka enggak dipanggil.  


T: Anda semester berapa dan jurusan apa? J: (Semester) 8 jurusan Agroteknologi.  


T: Kalau boleh tahu bayar kuliahnya berapa? J: Saya tidak bayar UKT. Saya KIP (Kartu Indonesia Pintar) Kuliah sebenarnya. Tapi memang dari keluarga yang kurang mampu. 


T: Bagaimana respons orang tua, teman-teman dan sahabat terkait kasus yang Anda alami ini? J: Orang tua sedih, nangis, anaknya mau dimasukin penjara. Tapi orang tua sudah tahu lama sih. Waktu viral pun orang tua jadi lebih tenang karena ternyata banyak dukungan. Awalnya takut banget anaknya ini mau dipenjara atau di-DO. 


Jadi dari orang tua posisinya lebih tenang setelah viral. Dari teman-teman senang ya karena yang kita perjuangkan itu setidaknya sampailah pesannya itu ke mahasiswa. 


Dan target kami untuk Unri dibahas di tingkat nasional sampai. Sekarang kan posisinya lagi naik UKT-nya. Itu sampai UKT 12. Bahkan, ada yang UKT-nya itu sampai Rp15 juta. 


Itu luar biasa kenaikannya. Kami harap dengan viralnya Unri itu bisa membatalkan kenaikan UKT dari yang dikali dua gitu. Luar biasa mahalnya.  


T: Berarti kenaikannya dua kali lipat? J: Betul.  


T: Kembali lagi, berarti Senin besok (13/5/2024) itu pemanggilan atau mediasi?  J: Senin mediasi di Polda.  


T: Kalau pemanggilan akademik sudah ada informasi atau belum? J: Belum. Sepertinya bukan di waktu “panas” seperti ini. Dapat isu juga bakal dikeluarin.  


T: Dari peristiwa ini mulai terjadi, Anda pernah bertemu tatap muka berdua tidak dengan rektor secara pribadi? Empat mata? J: Ini juga yang problematik di kami. Artinya dari pihak rektorat itu sama sekali tidak pernah ngajak duduk. Cuma dua hari yang lalu itu ngajak duduk untuk mediasi. 


Kami dapat informasi itu (mediasi dilakukan) karena ditegur oleh Dirjen Dikti secara langsung. Jadi satu bulan sebelum ini naik (viral) itu enggak ada pemanggilan dari pihak rektorat. 


Dan kami pernah menemui Wakil Rektor (WR) III untuk membahas ini. Jadi baru dua pertemuan. Satu, kami yang menginisiasi. Satu lagi, kami enggak bisa jumpa kemarin.  


T: Harapannya setelah ini dari Anda pribadi? J: Harapan saya bukan untuk diri saya pribadi ya. 


Saya mau itu diancam DO, diancam penjara, saya masih oke-oke saja karena saya mencoba berani untuk melawan pembungkaman-pembungkaman yang terjadi di mahasiswa. Tapi saya harapannya memang lebih kepada tidak naiknya UKT dan dibatalkan kebijakan-kebijakan ini.  Kami tidak fokus sama kasus saya. 


Kasus saya ini tidak jadi fokus. Di teman-teman mahasiswa sudah saya sepakati juga kita enggak usah mikirin aku, enggak usah pikirin Khariq, tapi kita fokus saja sama pembatalan UKT gimana pun caranya mau kita tidur di rektorat, kita segel ayo, gitu.  


T: Berarti terus yakin mahasiswa ini tidak salah ya? J: Betul. 


 Rektor Universitas Riau (Unri) Sri Indarti Buka Suara Rektor Universitas Riau (Unri)  Rektor Universitas Riau (Unri) Sri Indarti akhirnya buka suara melalui keterangan resminya yang disebarkan melalui akun Instagram @humasuniversitasriau pada Jumat (10/5/2024).  


Dalam unggahan itu, dia menuliskan lima poin antara lain:  "Terkait dengan pemberitaan yang beredar luas, saya Sri Indarti selaku Rektor Universitas Riau (Unri) menyampaikan beberapa hal sebagai berikut," demikian keterangannya dikutip pada Sabtu (11/5/2024). 


1. Dari awal tidak ada laporan yang dilakukan kepada mahasiswa Universitas Riau, tetapi yang dilaporkan adalah akun atas nama Aliansi Mahasiswa Penggugat yang menyebabkan terjadi misinformasi.  


2. Selaku Rektor Universitas Riau, saya tidak bermaksud untuk melakukan kriminalisasi terhadap mahasiswa saya sendiri, tidak membungkam kebebasan menyampaikan pendapat dan tetap memberikan ruang untuk melakukan kritik, saran dan masukkan terhadap kebijakan-kebijakan termasuk Iuran Pengembangan Institusi (IPI) dan Uang Kuliah Tunggal (UKT). 


3. Karena hasil penyelidikan di Polda Riau sudah diketahui pemilik akun adalah mahasiswa Universitas Riau, maka persoalan ini tidak dilanjutkan dan kami sudah berkoordinasi dengan Polda Riau. 


4. Melalui Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni juga sudah disampaikan kepada mahasiswa yang bersangkutan bahwa persoalan ini sudah selesai dan tidak dilanjutkan. 


5. Terkait dengan pembiayaan pendidikan di Universitas Riau, kami mengedepankan prinsip-prinsip keadilan demi menjamin hak masyarakat mendapatkan kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang layak


Sumber: tvOne

SEBELUMNYA

Halaman:

Komentar