GELORA.ME - Pada 31 Januari 2024 lalu setelah disudutkan oleh Senator Hawley, secara mengejutkan Mark Zuckerberg meminta maaf langsung kepada para orang tua dari anak-anak yang menjadi korban eksploitasi media sosial di hadapan Senat AS.
"Saya turut berduka atas semua yang telah Anda alami," ujar Mark Zuckerberg pada hari Rabu lalu itu. "Tidak seorang pun seharusnya mengalami apa yang Anda dan keluarga Anda alami."
Sebagaimana dilansir Theverge.com, permintaan maaf Mark Zuckerberg itu dianggap terlalu dangkal oleh salah satu keluarga anak korban media sosial, Maurine Molak.
Ia adalah ibu seorang remaja laki-laki bernama David yang meninggal karena bunuh diri pada usia 16 tahun karena dirundung di Instagram, "itu menyakitkan bagi saya karena apa yang dialami David terjadi di platform (medsos) miliknya."
Baca Juga: Sederhana! Presiden Jokowi menginap di hotel bintang 1 di Wonogiri, cuma segini tarifnya per malam
Permintaan maaf Mark Zuckerberg dilanjutkan oleh penjelasannya yang datar bahwa Meta, perusahaannya, secara berkelanjutan menginvestasikan upaya untuk melindungi anak-anak.
Penjelasan itu ditanggapi berbeda oleh mantan karyawan Meta, Arturo Bejar, yang sebelumnya bersaksi di hadapan subkomite Senat AS setelah menjadi whistle-blower atas kasus ini.
Artikel Terkait
Presiden Prabowo Tiba di Malaysia, Hadiri KTT ASEAN 2025 dengan Agenda Diplomasi Penting
Eks Ketua KPU Jabar Pimpin Partai Perindo, Targetkan Kemenangan di 35 Juta Pemilih
Hasil Bali United vs Persita 0-0: Serdadu Tridatu Gagal Bobol Pertahanan Kokoh Persita
Udang & Cengkeh Indonesia Ditolak AS! Ini Pemicu Kontaminasi Cesium-137 yang Mengancam Ekspor