Mahyeldi menjelaskan bahwa kilang pengolahan minyak yang dimaksud memiliki potensi untuk menambah cadangan minyak yang ada di Indonesia. Saat ini, Indonesia hanya memiliki daya tahan bahan bakar minyak yang cukup untuk memenuhi kebutuhan selama 21 hari.
“Ketahanan bahan bakar minyak Indonesia saat ini masih kalah dari Malaysia yang memiliki ketahanan selama 30 hari, serta tertinggal dari Cina dan Amerika Serikat yang mencapai 1 tahun.
Baca Juga: Otorita IKN Tetapkan Target Ambisius: 28 Proyek Gedung Siap Beroperasi di IKN pada Juni 2024
Pada tahun 2014, saat saya menjabat sebagai Wali Kota Padang, telah dimulai diskusi mengenai isu ini. Saya mengusulkan lokasi di Bungus, namun sayangnya, usulan tersebut dianggap tidak memadai,” Ucap Gubernur Sumbar di Kantor Gubernur pada Rabu, 2 Agustus 2023.
Saat menjabat sebagai gubernur, Mahyeldi kembali menindaklanjuti dengan mengusulkan penyediaan lahan untuk Proyek Strategis Nasional (PSN).
Lokasi yang diajukannya berada di Air Bangis dengan total luas mencapai 30 ribu hektar. Keputusan ini diambil karena beberapa daerah lain yang juga mengajukan usulan dianggap masih kurang memadai, seperti Cilacap di Jawa Tengah dan Pontianak di Kalimantan Barat.
“Sebagai kontribusi dari daerah untuk bangsa, investasi ini diharapkan dapat menyerap puluhan ribu tenaga kerja. Untuk menindaklanjuti usulan tersebut, kami telah meminta kepada Menteri Koordinator Maritim dan Investasi untuk membangun jalan ke Pelabuhan Teluk Tapang dengan nilai proyek sebesar Rp800 miliar,” ucap Mahyeldi.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: harianhaluan.com
Artikel Terkait
BMKG: Puncak Musim Hujan 2025-2026 Dimulai Hari Ini, Ini Daftar Wilayah & Jadwal Lengkapnya
Pembunuhan Tetangga di Tanjung Jabung Timur, Tewas Disabet Parang Akibat Cekcok
Timnas Indonesia U-17 Siap Hadapi Piala Dunia 2025: Hasil Uji Coba Jadi Kunci
Menteri Keuangan Purbaya Sidak Pakaian Impor Ilegal di Cikarang, Beri Ultimatum Keras