Selain itu, pemerintah mengejar ketertinggalan dari kabupaten lain di DIY di tengah tumbuhnya restoran berkelas di Kulon Progo. Restoran tumbuh seiring perkembangan kota, perkembangan kawasan wisata di perbukitan Menoreh dan meningkatnya pergerakan orang keluar masuk ke DIY lewat bandara.
“Daerah lain sudah sangat tinggi pajak restorannya. Sleman sudah mencapai Rp150 miliar,” kata Chris.
Dengan kenaikan pajak ini, Chris optimis penerimaan pajak restoran Kulon Progo terdongkrak tahun ini. Pemkab menargetkan Rp16,2 miliar perolehan pajak restoran 2024 lebih tinggi dari sebelumnya Rp14,3 miliar di 2023.
"Kami tetap melindungi usaha restoran lokal dan UMKM," katanya.
Sementara itu, Ketua Cabang Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kulon Progo Sumantoyo mengatakan Februari masa pariwisata sedang sepi dan daya beli rendah.
“Kalau bisa jangan Februari 2024. Hotel restoran dan pariwisata sedang sepi,” katanya.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: harianmerapi.com
Artikel Terkait
Waspada Puncak Musim Hujan 2025-2026: BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem & Ancaman Banjir-Tanah Longsor
Modus Pura-pura Tanya Guru, Pelaku Curi Motor di SDN Lebak
Analisis Kemenangan Persija 3-1 vs PSBS: Taktik Mauricio Souza & Hattrick Emaxwell
Pembunuhan Cemburu di TWA Bantimurung: Kekasih Tewas Dibacok Usai Rebutan Parang