GARTON - Pasar semikonduktor global diperkirakan akan tumbuh sebesar 13,1 persen pada tahun 2024 hingga mencapai rekor 588,36 miliar dolar Amerika Serikat (sekitar Rp9 kuadriliun).
Berkat permintaan yang meningkat untuk chip yang digunakan dalam kecerdasan buatan, menurut perkiraan oleh organisasi industri.
World Semiconductor Trade Statistics, sebuah organisasi yang terdiri dari produsen chip utama, merevisi proyeksi pertumbuhan ke level yang lebih tinggi untuk tahun depan dari perkiraan pertumbuhan sebelumnya yang dibuat pada bulan Juni sebesar 11,8 persen, disiarkan Kyodo, Minggu (31/12).
Baca Juga: Tottenham Hotspur Kembali Ke Jalur Kemenangan Setelah Beberapa Pertandingan Tidak Konsisten
Jika terealisasi, ukuran pasar chip dalam hal tagihan akan melebihi rekor sebelumnya sebesar 574,08 miliar dolar AS (sekitar Rp8,8 kuadriliun) pada 2022.
Pada 2023, pasar diperkirakan akan turun sebesar 9,4 persen menjadi 520,13 miliar dolar AS (sekitar Rp8 triliun) karena permintaan yang lebih lemah untuk chip memori.
Prospek optimis pasar chip muncul seiring industri mulai melihat tanda-tanda pemulihan permintaan yang didorong oleh meluasnya penggunaan kecerdasan buatan generatif setelah peluncuran ChatGPT.
Baca Juga: Lionel Messi Bagikan Kisahnya Menangi Trophy Piala Dunia
Chatbot AI yang dikembangkan oleh OpenAI berbasis AS, serta peningkatan penjualan komputer PC dan ponsel pintar.
Raksasa chip AS Intel Corp. mengatakan pada bulan Oktober bahwa mereka kemungkinan akan melaporkan pertumbuhan pendapatan pertamanya dalam dua tahun pada periode Oktober-Desember.
Artikel Terkait
Chery Siap Total! Mesinnya Tahan BBM E10, Bahkan Sampai E30
Anak Anggota DPRD Bogor Laporkan Penganiayaan di Angkringan, Warga Bantah: Tidak Ada Pemukulan, Cuma Musik Keras!
Johnson Panjaitan, Mantan Ketua PBHI, Wafat: Berduka untuk Sang Pejuang HAM
Amien Rais Bongkar Masalah Whoosh: Opsi Jepang 0,18% Ditolak, Pilih China 2%