Sidarto lantas mengajak semua kaum perempuan, baik muda dan ibu-ibu, jangan sekali-kali melupakan sejarah (jas merah).
“Sebelah sana tidak punya ibu negara, pelanggaran HAM berat, anak-anak muda sekarang lupa bahwa di sana itu pelanggar HAM berat tahun '98, semua tahu enggak ibu-ibu semua?” tutur Sidarto.
“Pelanggaran HAM berat, banyak penculikan, banyak pembunuhan, banyak yang lari ke luar negeri. Catat, Jas Merah, jangan sekali-kali melupakan sejarah. Ajarkan kepada generasi milenial, generasi muda, Jas Merah, jangan pilih pelanggar HAM berat, setuju enggak?” sambung pria yang juga menjabat Anggota Wantimpres ini.
Lebih jauh, Sidarto juga berharap, agar para perempuan Pijar tak memilih sosok presiden yang memiliki rekam jejak politik identitas.
“Jangan pilih yang main agama, ada yang main-main seperti di DKI, jangan pilih dia. Kita tetap pada tokoh yang Pancasilais, Nasionalis, pro keberagaman, pro kebhinekaan,” tandasnya.
Sumber: RMOL
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
Kejari Bandung Pertimbangkan Cegah Wakil Wali Kota Erwin ke LN, Ini Alasannya
BI Siapkan Sekuritas Digital & Stablecoin SBN: Terobosan Rupiah Digital 2025
Harga Emas Antam Hari Ini Tembus Rp 2.305.000/Gram, Naik Rp 42.000!
Bahlil Turun Tangan Investigasi Kualitas Pertalite Jawa Timur, Ini Kata ESDM