“Dalam agenda-agenda terbuka Anies, masyarakat memang diberi kebebasan berpendapat. Itu sebagai salah satu kode AMIN saat berkuasa nanti. Namun tidak berarti boleh menghina, memaki, atau menyerang kehormatan orang lain. Apalagi menghina Nabi Muhammad. Ini jadi masalah serius kalau dilakukan,” ujarnya.
Tofa menambahkan, jika AMIN menang di Pemilu nanti, insya Allah AMIN akan menjamin kebebasan berpendapat dan berekspresi pada setiap warga negara, tapi tegas tidak mentolerir pelecehan dan penghinaan terhadap agama dan keyakinan serta simbol-simbol yang dimuliakan oleh agama apapun di Indonesia.
“AMIN dalam perjalanan kekuasaannya nanti tidak akan mengkriminalisasi warga negara yang kritis atau mengoreksi kekurangan pemerintah nantinya. Ingat, tidak ada warga negara yang dipidana hanya karena mengkritik pemerintah,” pungkasnya
Sumber: Tribunnews
Artikel Terkait
GMNI Pecat Resbob: Kronologi Lengkap & Alasan Pemberhentian Anggota Penghina Suku Sunda
Banjir Sumatera 2025: 1.030 Korban Jiwa & Polemik Penolakan Status Bencana Nasional
Presiden Prabowo Ungkap Oknum TNI-Polri Terlibat Penyelundupan Timah Bangka
Kritik Pedas Pernyataan Prabowo Soal Bencana: Nyawa Rakyat Bukan Cuma Statistik