Seruan Boikot Produk Afiliasi Israel Mulai Bikin Pengusaha Ketar-ketir, Penjualan Anjlok 45%

- Selasa, 05 Desember 2023 | 14:31 WIB
Seruan Boikot Produk Afiliasi Israel Mulai Bikin Pengusaha Ketar-ketir, Penjualan Anjlok 45%

Roy mengatakan ajakan boikot bisa mempengaruhi perusahaan untuk melakukan efisiensi hingga ke level pemutusan hubungan kerja (PHK). "Bila eskalasi tidak menurun, maka setelah tiga bulan ada efisiensi, termasuk efisiensi tenaga kerja," ucap Roy Mandey.


Roy menjelaskan, PHK bisa terjadi jika ajakan boikot sudah berjalan setidaknya lebih dari tiga bulan. Menurutnya tiga bulan menjadi jangka waktu perusahaan bisa menahan dampak gerakan ini.


Untuk sekarang, gerakan boikot produk terduga terafiliasi Israel disebut belum berpengaruh hingga ke level karyawan. Dia bilang, permintaan terhadap produk diduga terafiliasi Israel yang menurun masih berdampak ke level pengurangan suplai produk.


"Dalam kurun satu sampai tiga bulan kita lihat eskalasinya. Kalau memang belum ada tanda-tanda kepastian, kejelasan, efisiensi bisa terjadi," sambungnya.


Roy sendiri mendorong agar pemerintah turun tangan menangani polemik ini. Dia berharap pemerintah bisa menegaskan produk terduga afiliasi Israel seperti apa yang sebaiknya dihentikan penggunaannya oleh masyarakat.


Pemerintah juga diharapkan bisa menyiapkan sejumlah jaring pengaman mengantisipasi dampak boikot tagar tidak berkelanjutan. Misalnya, subsidi ketenagakerjaan untuk mencegah PHK, subsidi pelaku usaha, pengurangan pajak PPh Badan, hingga subsidi listrik untuk membantu dunia usaha di masa-masa yang kurang produktif.


"Ini harapan kami yang disampaikan, pemerintah hadir membeli balancing dan observasi seperti yang dikatakan beberapa saat lalu. Yang diboikot itu hanya produk-produk yang diproduksi di Israel. Tapi kalau produknya tenaga kerjanya di Indonesia dan mematuhi aturan dan sebagainya itu dijaga marwahnya karena ekonomi kita," kata dia.


Sumber: detikfinance

BACA JUGA:

Halaman:

Komentar