Saat disinggung kemungkinan adanya bantuan dana dari lembaga pemerintahan atau kemungkinan bantuan dana dari LSM luar negeri, Tawakal enggan memberikan bocorannya.
"Sementara ini kita independen, mandiri. Di Mesir itu banyak juga kita relawan internasional, cuma kita tidak ada kerja sama khusus. Kalau soal pendanaan kita tidak berani membuka di publik. Doain saja ya Bang biar semuanya lancar," tuturnya.
Baca Juga: Sekjen PBB Ajak Dunia Bersatu untuk Hentikan Pendudukan Israel di Palestina: Mereka Punya Hak untuk Hidup!
Tawakal lebih lanjut mengatakan, dana yang dibutuhkan untuk menanggung biaya keberangkatan para relawan dari Tanah Air ke Palestina bebannya semakin berkurang karena ada juga relawan yang menggunakan dana pribadi untuk keberangkatan mereka.
"Ada dua segmen kita buka. Ada jalur mandiri yang biayanya ditanggung sendiri, tapi keberangkatannya dikordinir bersama kita. Ada juga relawan yang kita falisitasi," tuturnya.
Relawan-relawan yang diseleksi dan dinyatakan lulus adalah mereka yang memiliki semangat tinggi pada kemanusiaan. Selain itu, mereka juga yang memiliki kemampuan khusus misalnya memiliki latar belakang medis, bisa menyetir mobil, dan lain-lain.
Para relawan tersebut nantinya akan ditempatkan di Palestina sesuai dengan kebutuhan. Salah satunya di rumah sakit dan posko-posko relawan yang ada di Gaza.
Sumber: jawapos
Artikel Terkait
Proyek Whoosh Rugi Rp 2,6 Triliun! DPR Sebut Sunk Cost Fallacy Bikin Negara Tekor
Wafatnya Sri Susuhunan Paku Buwono XIII: Profil, Penyebab, dan Penerus Tahta Keraton Solo
OJK Pastikan Transformasi Keuangan Digital Perluas Inklusi, Cegah Kesenjangan
TNI Bantu Renovasi Rumah Adat Honai di Lanny Jaya, Bukti Sinergi dengan Warga Papua