"Mereka meninggalkan ibu saya dari sudut pandang kesehatan. Ibu saya tidak harus kembali seperti ini. Itu adalah pengabaian selama dia berada di sana. Dia tidak menerima obat yang menyelamatkan nyawanya," ujar Tali Amano.
Selama lebih dari satu bulan, gempuran Israel di Gaza telah menghancurkan sejumlah bangunan dan fasilitas publik seperti rumah sakit, sekolah, masjid, gereja, dan toko roti. Bahkan, selama pengeboman berlangsung beberapa sandera tewas terkena serangan Israel.
Sayap militer Hamas, Brigade Al Qassam mengatakan, klaim jenazah tawanan Israel ditemukan di rumah sakit di Jalur Gaza adalah tidak benar. Dua jenazah itu adalah sandera yang menjalani perawatan di rumah sakit tersebut.
"Kami memindahkan sejumlah tawanan ke pusat perawatan untuk menerima perawatan karena parahnya kondisi kesehatan mereka dan untuk menyelamatkan nyawa mereka. Hal ini terjadi baru-baru ini pada tahanan, Aryeh Zalman Zdmanovich, nomor kartu 0010185791, yang mendapat perawatan intensif," ujar pernyataan Brigade Al-Qassam di Telegram, Sabtu (18/11/2023).
Brigade Al Qassam menjelaskan, setelah sembuh, Zdmanovich dikembalikan ke tempat penahanannya.
"Dia meninggal karena serangan panik akibat pengeboman berulang kali di sekitar tempat penahanannya, dan kami akan menerbitkan materi yang mendokumentasikan hal ini," kata pernyataan Brigade Al Qassam.
Sumber: inilah
Artikel Terkait
Filosofi Tat Twam Asi: Rahasia Nilai Kemanusiaan Bung Karno yang Diumbar Megawati
Timnas Futsal Indonesia Vs Australia 2025: Uji Coba Krusial Jelang SEA Games, Live di Indonesia Arena
PNM Raih Penghargaan Inovasi Keuangan Berkelanjutan di CNN Indonesia Awards 2025, Bukti Komitmen untuk UMKM dan Perempuan
Mahfud MD Sebut Jokowi Lugu di Awal Pemerintahan, Soroti Proyek Whoosh