GELORA.ME - Ekonom yang juga Direktur Indonesia Development and Islamic Studies (IDEAS), Yusuf Wibisono menanggapi kritik dari calon presiden Anies Baswedan soal pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang digahas Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Menurut Anies, pembangunan IKN saat ini justru berpotensi menciptakan ketimpangan baru.
Yusuf menjelaskan, jika ingin melakukan pemerataan ekonomi dengan memindahkan ibu kota ke Kalimantan Timur, itu menjadi sebuah pertanyaan. Karena, kata dia, hal itu sama sekali tidak bisa memberikan jaminan pemerataan.
“Sama sekali tidak bisa memberikan jaminan sebenarnya ketika memindahkan ibu kota, pemerataan akan lebih baik,” ujar Yusuf kepada Tempo pada Selasa, 28 November 2023.
Dia tak menampik bahwa pembangunan IKN dalam skala besar, tentu sebagian kue ekonomi akan berpindah keluar Pulau Jawa. Namun hal itu tidak signifikan. Padahal anggaran yang dikeluarkan sangat besar. “Jadi kalau benar-benar ingin melakukan pemerataan kenapa tidak dengan kebijakan-kebijakan yang lebih substantif,” kata Yusuf.
Misalnya, dia mencontohkan, di dua periode pemerintahan Presiden Jokowi yang gencar membangun infrastruktur di bawah naungan Proyek Strategis Nasional (PSN). Namun, jika diperhatikan, PSN itu pun pembangunannya banyak dilakukan di Pulau Jawa yang nilainya besar-besar. Bahkan, Yusuf berujar, Jabodetabek sentris. Seperti proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh, light rail transit atau LRT Jabodebek, mass rapid transit atau MRT Jakarta.
“Jadi gembar-gembor pemerataan ekonominya sebenarnya jadi bertolak belakang,” tutur Yusuf.
Jika memang serius ingin melakukan pemerataan ekonomi, seharusnya PSN-nya disebar keluar Pulau Jawa. Jadi menurut Yusuf, ini tujuan pemindahan IKN memang baik, pemerataan ekonomi. “Tidak ada yang menolak menurut saya, cuma ketika caranya dengan memindahkan ibu kota itu jadi pertanyaan besar,” ucap dia.
Sebelumnya, Anies Baswedan menyampaikan kritik tersebut menjawab pertanyaan yang dilontarkan salah satu panelis dalam “Dialog Terbuka Muhammadiyah Bersama Calon Pemimpin Bangsa”. Acara itu digelar di Auditorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Solo, Jawa Tengah pada Rabu, 22 November 2023. Acara itu diinisiasi Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
Riwayat Pendidikan Deddy Corbuzier: S1 Psikologi Atma Jaya hingga Gelar Doktor
Apple Proyeksikan Penjualan iPhone Tumbuh Dua Digit di Kuartal Liburan, Saham Melonjak
Golden Dome AS Tak Berkutik: Pakar Beberkan Alasan Rudal Nuklir Burevestnik Rusia Tak Terkalahkan
Demo Toba PKL Tuntut Klarifikasi Pendeta Victor Tinambunan, Bupati Turun Tangan